Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
Namaku Johan, dan akulah penyebab mimpi buruk semua orang. Semua orang selalu meremehkanku, mulai dari ibuku hingga anak-anak tolol di sekolahku, dan aku selalu berhasil memberi mereka pelajaran bahwa aku tidak bisa diremehkan. Tentu, beberapa akibatnya tak kuduga, seperti aku telah menewaskan ibuku dan beberapa kecelakaan lain, tapi itu harga yang harus kubayar demi menegakkan harga diriku.

Hidupku berubah drastis sejak aku bertemu Jenny, cewek yang sudah merebut rumah masa kecilku. Bukan saja itu kesalahan yang dilakukannya, melainkan juga ternyata dia berteman dengan cewek cantik yang seharusnya menjadi teman atau, lebih baik lagi, pacarku. Aku bertekad akan menghukum Jenny. Namun kebalikan dari harapanku, akulah yang dijebloskan ke rumah sakit jiwa.

Di balik dinding yang membatasiku dengan orang-orang gila, aku mulai menyusun siasat dan rencana. Aku berhasil memperdalam kemampuanku untuk memengaruhi orang lain, menggerakkan mereka untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kotorku, bagaikan pion-pion tak berharga yang bisa kukorbankan sewaktu-waktu.

Sekarang, setelah aku berhasil keluar dari rumah sakit jiwa, waktunya untuk pembalasan dendam. Mereka semua yang sudah berani menentangku akan merasakan akibatnya. Sebab kali ini, aku akan mengirim mereka ke neraka....

272 pages, Mass Market Paperback

First published May 17, 2012

96 people are currently reading
1932 people want to read

About the author

Lexie Xu

43 books901 followers
Lexie Xu adalah penulis kisah-kisah bergenre misteri dan thriller. Seorang Sherlockian, penggemar sutradara J.J Abrams, dan fanatik sama angka 47. Saat ini Lexie tinggal di Bandung bersama anak laki-lakinya, Alexis Maxwell.

Ingin tahu lebih banyak soal Lexie?
Silakan kunjungi website-nya: www.lexiexu.com
Facebook: www.facebook.com/lexiexu.thewriter
Twitter: @lexiexu
Instagram: @lexiexu47
Email: lexiexu47@gmail.com

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
944 (54%)
4 stars
492 (28%)
3 stars
210 (12%)
2 stars
42 (2%)
1 star
32 (1%)
Displaying 1 - 30 of 94 reviews
Profile Image for Erison.
41 reviews7 followers
October 25, 2012
Johan, sang psikopat muda, berhasil keluar dari RSJ yang mengurungnya selama ini. Jenny Angkasa, sang tokoh utama yg rendah hati, berlibur di Singapura bersama 2 cewek yang sekelas dan bernama sama dengannya. Hanny Pelangi, cewek yang merupakan sohib Jenny dan selalu sok, mengalami acara penutupan MOS yang mengguncang adrenalin. Tony & Markus, duo cowok paling ganteng di SMA Persada Internasional dan bersahabat erat dengan Hanny-Jenny, mendapati bahwa kamp judo yang direncanakan ternyata berakhir tidak sesuai dengan yang direncanakan.

Kini, Johan sudah menghirup udara bebas, yang menandakan nasib para tokoh segera dipertaruhkan. Antara hidup dan mati.

***

Untuk kesekian kalinya, saya harus menyerahkan kedua jempol saya untuk Ci Lexie. Penutup yang bagus, dan dieksekusi dengan baik. Para tokoh yang kalian baca di ketiga buku sebelumnya, akan berkumpul di sini. Semuanya. Kebayang dong gimana serunya sepak terjang Johan dengan rencana-rencana jahatnya. Semuanya hanya di buku ini.

Semua tokoh mendapat porsinya masing-masing dengan gaya dan ciri khas masing-masing yang sudah tak usah dipertanyakan lagi. Keahlian penulis dalam meracik kata-kata sangat terlihat. Dari buku pertama hingga keempat, ciri khas dari narasi tiap-tiap tokoh masih utuh dipertahankan, sehingga pembaca tidak perlu takut kehilangan ciri khas tokoh yang sudah dicintai sejak dari buku pertama. (sst, di buku ini, Ci Lexie juga menulis cerita dibalik tetralogi Johan Series dan di buku ini juga sudah ada halaman "Profil Penulis"-nya yang tidak ada di ketiga buku sebelumnya). Kalimat-kalimat yang dirajut Ci Lexie sangat jitu mendeskripsikan suasana menegangkan, mengerikan, menakutkan yang membuat mata tak bisa berpaling. Perasaan tokoh yang diceritakan lewat narasi juga menyentuh seakan menghanyutkan kita masuk ke dalam. Seakan kita Jenny, Hanny, Markus, Frankie, dan lain-lainnya (termasuk Johan mungkin?). Meskipun diceritakan dari berbagai PoV (Point of View), setiap narasi tokoh yang ada tetap saling melengkapi satu sama lain, sehingga tidak ada bagian yang "bolong". Adegan-adegan yang ada sudah pasti membuat bulu kuduk berdiri dan juga berkata "awwh" saat adegan romantis yang bikin superenvy. :D Unsur romantis dan komedi masih dipertahankan Ci Lexie di sini, namun tetap tidak menghilangkan satu persen pun aura thriller yang mencuat keluar.

Rencana-rencana jahat Johan bisa dilihat di sini. Bagi yang penasaran ada apa di balik kasus-kasus di ketiga buku sebelumnya, silakan diulik-ulik bukunya yang akan memaparkan semuanya secara jelas tanpa ditutup-tutupi. (spoiler gak ya?) Membaca tetralogi Johan Series, saya benar-benar dibawa oleh suasana thriller-nya dengan gaya bahasa yang asik. Saya seperti membaca novel-novel terjemahan yang di depan sampulnya tertulis "New York Times Bestseller". Saya benar-benar speechless sehabis menuntaskan tetralogi yang bagus-gus-gus banget ini. Ide yang mantap dan eksekusi yang luar biasa mengagumkan. Perpaduan yang sangat indah sekali. ;) Teror adalah salah satu dari buku penutup sebuah seri yang sangat saya suka. Dan tetralogi Johan Series juga merupakan salah satu dari novel thriller berseri paling mengguncang nyali yang pernah saya nikmati. (psst, nyali kamu-kamu akan sangat diuji di sini dan adrenalin kamu juga bakal naik-turun, jungkir-balik, pontang-panting, bolak-balik ke sana kemari). ;)

Silakan menikmati Teror dan tetralogi Johan Series. Jangan takut kecewa, karena sama sekali tidak membuat kita menyesal sudah mengambilnya dari rak toko buku. :) Dan selamat menikmati adrenalin kamu yang diguncang habis-habisan di sini.

Judul: Teror
Penulis: Lexie Xu
ISBN: 978-979-22-8328-0
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Rating: 5/5 bintang
Profile Image for Dyan Eka.
287 reviews12 followers
April 28, 2017
"Namaku Johan, dan akulah penyebab mimpi buruk semua orang."

Well, entahlah, aku suka karakter psycho macam Johan gini :p

Johan is a master of psycho. Yep, dia rela melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, yang dianggap seharusnya jadi miliknya. Rela melakukan apapun, berarti termasuk mencelakai orang-orang yang menurutnya menjadi penghalang.

Dan Johan menginginkan kehidupan lamanya sebelum ia dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa. Rumahnya yang gede tapi serem, sekolah beken, dan Hanny, cewek populer di sekolahnya.
Tapi semua orang yang kenal Johan, atau orang yang kenal orang yang kenal Johan, tahu kalau dia itu psikopat gila!

Johan bukan hanya menginginkan Hanny, ia juga menginginkan Jenny. Bedanya ia ingin Jenny mati. Jenny sahabat Hanny yang menurut Johan sudah merebut rumah lamanya, dan Johan juga tidak suka dengan kepribadian Jenny yang menurutnya munafik.

Endingnya Johan malah mati ketika berusaha menarik Tony, pacar Jenny, yang akan menolongnya agar tidak terjatuh dari atap gedung. Sebelumnya Johan telah membunuh ayahnya sendiri dan akan membunuh Jenny.

Dihalaman-halaman terakhir, diceritakan Hanny masih suka melihat sosok Johan di sekitarnya. Dengan tubuh tinggi-kurusnya, bahu sedikit bungkuk, berkacamata dan senyumnya yang mengerikan. Hanny menganggap itu hanya halusinasinya, ia percaya Johan sudah mati, apalagi ia melihatnya sendiri.

Well, ya, walaupun belum baca seri-seri sebelumnya (baru tahu kalau ini seri ketika udah beli) , tapi aku suka novel ini.
Tapi sayangnya, sudut pandang dari sisi Johan sangat kurang. Malah cuma ada di bagian prolog. Andai aja sudut pandang Johan diperbanyak, diberitahu tak-tik apa yang akan dilakukan Johan, pembaca juga akan menebak-nebak apakah rencana Johan itu berhasil atau nggak, kan lebih seru.

Ya, semoga tidak ada Johan-Johan lain diluar sana. Hiuh, ngeri!
Profile Image for Dita  Hersiyanti.
11 reviews
July 7, 2012
Aku jadi inget perjuanganku waktu mau beli novel ini...

Beberapa hari setelah kak Lexie Xu mengumumkan tanggal terbit 'Teror', aku & temenku (yang tinggal di Palembang), langsung pergi menuju Gramedia Kolonel Atmo, tepat setelah pulang sekolah!!

Bayangkan, masih dengan memakai seragam sekolah, kami berdua mencari angkot dan pergi menuju TKP, ternyataaa...novelnya masih belum ada :(

Keesokan harinya, kami berdua dan adikku pun pergi ke Gramedia yang ada di mall Palembang Square,
...dan ternyata ADA! ADA! Wah, betapa senangnya hatiku waktu itu :

Oke, enough for intermezzo...

Yang membuat saya terkesan pada novel ini, ada 3 hal;

Profile Image for Lailatul Mukaromah.
8 reviews1 follower
April 22, 2013
Nama pengarang : Lexie Xu
Tahun terbit : 2012
Judul : Teror
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 252 halaman

Johan. sedikit mengerikan jika nama itu terucap. dia adalah kakak dari seorang anak kecil yang bernama Jocelin. Johan iri kepada adiknya yang selalu di perhatikan orang tuanya dan membunuh adikya.

dia sangat benci kepada semua orang, bahkan bisa di katakan gila. sangat gila. dia meneror semua anak yang bersekolah SMA di tempat dia juga bersekolah. dia mencoba balas dendam kepada semua temannya, dan yang paling utama adalah Jeny, orang yang sudah merebut rumah masa kecilku. Dalam petualang terornya, Johan mengejar teman dekatnya dulu, mereka berjumlah 6 anak. satu persatu Johan teror. namun akhirnya dia yang tewas dari gedung 16 saat mencoba menyelakai salah satu dari 6 anak tersebut.

cerita dari novel ini sangat menarik dan sedikit menegangkan karena bercerita tentang balas dendam seseorang dan kata-katanya tajam dan menyeramkan. namun cerita ini mengangkat banyak amanah, salah satunya adalah bahwa kita sebaiknya berfiki8rean lebih dewasa dan bertanggung jawab dalam menghadapi segala masalah, bukannya menjadikan orang sebagai korban dalam masalah kita.
Profile Image for Pricillia A.W..
Author 10 books84 followers
May 27, 2012
Dapat novel ini karena langsung tukeran sama penulisnya hehe
pokoknya cerita terakhir JOHAN SERIES ini bener2 WOW! ,
amazing and fantastic!
Kak Lexie seperti memberikan setiap halaman di dalam novel ini dengan "nyawa", sehingga menimbulkan sensasi adrenaline turun-naik bagiku pribadi, as a reader.
jantung berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, merupakan efek samping lain, saking terkejut dengan sepak terjang Johan.
bumbu cinta dan komedi yang jadi tambahan, bener-bener dirasa pas dan tidak mengurangi esensi sebenernya novel ini yang mencekam.
two thumbs up deh buat cici Lexie Xu, mother of Lexsychopats, bisa dapat imajinasi sefabolous kayak JOHAN SERIES!
ditunggu cerita-cerita mencekam lainnya yaa^^
Profile Image for Hesti Mujiastuti.
49 reviews5 followers
August 27, 2013
TERIMA KASIH JOHAN, SUDAH MEMBUAT SAYA SUKSES SUSAH TIDUR!

tetralogi Johan Series semakin kesini, semakin bikin susah tidur. endingnya masih kebayang-bayang. saya sendiri ragu kalo Johan itu udah meninggal :/

saya baca buku-buku ini (Obsesi, PMHM, PM, Teror) sebelum tidur. dan beneran sukses bikin mata sama telinga saya meningkatkan ketajaman yg luar biasa kalo denger suara-suara aneh sedikit aja :|

tapi, ada yg janggal pas Hanny dan Jenny di tangga darurat menuju ke rooftop. pas Johan mau nikam Jenny, kan ada yg nendang Johan. itu siapa ya? sepertinya gak dijelasin :/ karna pas di rooftop sepertinya cuma ada Johan, Jenny, Hanny :/

kalo ditanya siapa tokoh favorit saya disini, saya.....suka sama......Johan :|
Profile Image for Tiara Orlanda.
201 reviews18 followers
September 16, 2015
5 STARS ? YES !!!
FYI , lexie xu is one of my fave author. dan ohya buku ini saya dapetn karena menang kuisnya ka lexie. jadi ada ttd nya doooongski aaaaaa :*****

bukunya awesome. dengan genre thriller serasa menyegarkan diantara novel novel yang didominasi dengan genre romantic ,cinta cintaan. merupakan lanjutan dari Obsesi , Pengurus MOS harus mati , dan Permainan Maut.

novel ini melanjutkan teror teror yang dilakukan Johan terhadap mereka semua.

endingnya bikin saya setelah nutup buku masih mikir. "Johan meninggal gak sih?"

dan siaall ! saya berharap Johan masih hidup biar ada novel novel lanjutan lagi :D

bacanya cuma SEJAM ,saking serunya.
recommended !
Profile Image for Debri Yepeuda.
9 reviews
July 6, 2013
oke ini cerita the endnya dari johan series. dan saya bersyukur karena johan itu udah nggak ada. johan udah die dan nggak akan ada lagi orang psikopat yang nganggu jenny dan hanny. nggak ada lagi yang bisa buat berbagai macam ulah yang menyebabkan korban berjatuhan. dan saya akui saya suka endingnya. saya suka adegan dimana jennya dan hanny dikejar-kejar oleh johan saat rumah sakit dalam keadaan gelap. itu bagian yang benar-benar membuat saya menahan napas. saya takut jenny dan hanny ketangkap dan segala macam. pokoknya semangat buat kak lexie, lanjutin terus karyanya! :)
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews91 followers
July 16, 2020
Buku 3 sama 4 itu dabest laaaaah, heuheu.

Buku ini tuh aku kayak gk bisa berenti baca aja. Vibe nya tuh seru aja gtu dari awal sampe akhir. Yg bkin aku kasih 4 🌟 adalah endingnya yang jujur aku rada kecewa karena kurang 'boom' gitu. Kalau dipikir2, endingnya yang keren sih tetep Target Terakhir, wkwk.

Yang bikin ku seneng juga, jokes di sini gak segaring omen series. Di sini walaupun aku gk ketawa tapi aku tetep nikmatin sih, heuheu
Profile Image for Harista.
4 reviews1 follower
May 22, 2012
ini beanar-benar novel physico ter-keren yang pernah saya temukan, tapi sayangnya saya berharap lebih dengan endingnya.. berminat melanjutkannya ? buatlah endingnya beanr-beanr membuat semua pembacamu percaya johan telah mati kak ! \m/
Profile Image for Nurnajmi.
207 reviews17 followers
December 12, 2012
teenlit yang beda. setelah berhasil oleh kakak-kakak teror, mereka membawa saya membaca teror. dan menurut saya tidak seperti keberhasilan buku sebelumnya, kisah jihan tidak terlalu membuat saya betah membacanya sampai tidak beranjak. :)
Profile Image for Elsita F..
120 reviews5 followers
July 22, 2017

****

Seri terakhir. Setelag side story Tony dan Markus di Pontianak, cerita kembai ke Jakarta. Ke kejadian menyeramkan di SMA Persada Internasional yang sudah diceritakan dalam buku krduanya, juga mempertegas kabar Jenny dan hal misterius mengenai gantungan ponselnya dan Hanny. Setelah baca sinopsis, sebenarnya udah menantikan banget adegan thriller yang lebih menantang. Karena disitu ada POV Johan. Namun sayang, setelah baca, bukunya justru jatuh biasa saja. Penyebabnya, pertama, menurut saya akan lebih keren kalau bukunya ditulis menggunakan sudut pandang peneror, seperti buku dua yang hanya menggunakan sisi Hanny. Tapi dalam buku ini, yang mendominasi justru POV orang lain bahkan bisa dibilang hanya aktor tambahan. Contoh, POV Leslie saya rasa sebenarnya kurang penting. Dan karena terlalu banyak sudut pandang yang dalam hal ini bagian Markus-Tony-Tory tidak punya karakter pencerita yang berbeda seperti yang dimipiki Jenny dan Hanny, ritme bacanya entah gimana jadi terganggu. Kurang seru, padahal adegannya udah seru banget.

Kedua, pembajakan pesawat dirasa berlebihan. Saat baca, saya jadi ngerasa kalau penulisnya kehabisan ide di pertengahan lalu kemudian menggunakan ide yang ada saja. Di antara semua adegan kekerasa yang ada, adegan dalam pesawat berasa nggak banget sorry to say. Logika saya nggak bisa menerima bahwa teroris begitu mudah termakan omongan dan kebohongan Jenny. Lalu, wawancara para wartawan juga benar-bensr dirasa tidak perlu. Terkesan berlebihan.

Tapi, buku ini terselamatkan dengan adegan teror terakhirnya. Sumpah, itu keren dan rasanya akan lebih keren lagi kalau yang dipakai itu POV Johan. Yah memang sih kalau yang ditembak segi ketakutan dan kecemasan, POV Hanny dan Jenny udah pas. Tapi kalau dari segi didih psikopat - duileh bahasanya didih 😂, POV Johan lebih cocok. Memang sih POV Johannya ada, tapi dikit. Yang mendominasi justru Tony dan Markus kalau nggak salah inget. Pokoknya POV Johan amat sedikit.

Untuk bagian epilog, sebenarnya bertanya-tanya kenapa harus POV Hanny. Rasanya akan lebih pas kalau disitu pakai sudut pandang penulis saja. Rasanya nggak adil kalau yang jadk penutup dan penutur akhir kisah dan nasib anak-anak SMA Persada Internasional adalah salah satu tokoh di dalamnya. Memang, sejak buku kedua hanya menampakkan Hanny sebagai pencerita, kerasanya ya Hanny itu tokoh paling utama. Tapi karena dalam sinopsisnya digunakan POV empat orang, agak gimana gitu ketika epilog yang nongol cuma satu di antaranya.

Agak berat ngasih bintang 3, karena jujur saja, ritme baca saya terhadap seri buku ini udah kurang bagus sejak buku ketiganya. Tapi karena adegan terakhirnya cukup seru dan saya juga rada-rada tegang, jadinya berat juga ngasih bintang 2. Well, ini hanya penilaian pribadi aja. Karena, kalau menurut banyak orang bukunya nggak bagus, nggak mungkin bisa cetak ulang, kan? 😁
Profile Image for Park Emilia.
17 reviews1 follower
March 24, 2019
Menurut saya, untuk buku penutup dari sebuah tetralogi, ceritanya SANGAT KEREN. Nggak, saya nggak bohong, ini beneran keren. Meskipun nggak mengandung twist yang boom, tapi saya dibikin jatuh cinta dengan alur cerita dan penokohannya. Apakah salah jika saya justru menyukai Johan, si tokoh antagonisnya sendiri? Well, di kepala saya, hanya Johan yang paling sreg dan cocok dengan selera saya //ehem//. Karena kebetulan saya juga suka dengan hal-hal berbau psikologi, bagi saya tokoh Johan yang psikopat dengan penyakit kepribadian ganda ini amat menarik perhatian. Terutama untuk Jocelyn, kepribadian Johan yang sebenarnya merupakan kepribadian adiknya sendiri yang telah mati.

Dimulai dengan Jenny yang sedang liburan ke Singapura dan ingin pulang ke Indonesia, tetapi justru pesawat yang ia tumpangi dibajak oleh pembajak pesawat suruhan Johan. Selamat dari pesawat itu, Jenny pun datang ke SMA Persada Internasional, di mana Hanny ada di sana. Juga datang Tony, Tory, dan Markus ke SMA itu. Tapi, setelah itu, Tory sendiri tertimpa naas karena berada satu taksi dengan si Johan.

Saya ditarik untuk terus membaca bagian-bagian berikutnya yang mana berupa penyiksaan Tory, bertemu dengan ayah Johan, dan sebagainya. Di buku ini memang ada klimaksnya. Tapi, dalam kepala saya, saya seolah "tidak menemukan klimaks" karena seluruh isi cerita ini amat menegangkan, sehingga bagi saya klimaksnya agak tidak kelihatan. Malahan, bagi saya ini menjadi kelebihan tersendiri, karena seisi buku isinya adalah ketegangan tiada akhir yang sukses membuat saya dag-dig-dug sembari membaca.

Saking asyiknya membaca dan dag-dig-dug karena ketegangan yang disajikan, saya justru tidak sadar saat dihadapkan dengan ending cerita. Karena, halamannya cukup singkat dan selain itu, ketegangannya amat terasa sehingga saya sama sekali tidak sadar kalau ceritanya sudah selesai. Untuk bagian akhirnya, saya menyukai saat mereka dijebak oleh Johan di rumah sakit dan kejadian seru yang terjadi di atap rumah sakit.

Overall, buku ini sangat bagus untuk sebuah penutup. Kalian nggak akan nyesel kalau beli buku ini dan nggak akan kecewa membaca bagian terakhirnya. Sebagai kisah penutup, sebuah buku memang harus lebih menonjol dari buku-buku sebelumnya, kan? Penutup ini sangat memuaskan saya. Bintang empat saya berikan untuk buku ini.
17 reviews1 follower
September 13, 2020
"Namaku Johan, dan akulah penyebab mimpi buruk semua orang."
(blurb)

Begitu membaca novel langsung diawali prolog dari sudut pandang Johan, si psikopat berkepribadian ganda yang jadi mimpi buruk setiap orang ketika disebutkan namanya. Ia menjelaskan bahwa adiknya sebenarnya belum mati, tentu saja itu hanya pemikirannya.

Johan menceritakan bagaimana ia merasa tidak bersalah atas kematian adiknya, ia bekeras bahwa itu hanya kecelakaan, ia berniat menolongnya, tetapi terlalu takut untuk melakukannya. Tidak lama setelah itu, ibunya pun mati bunuh diri karena tidak bisa hidup tanpa anak kecil perempuannya yang sudah meninggal. Johan semakin parah karenanya. Ia hidup dipenuhi amarah, emosi, dan juga dendam pada siapapun yang menginginkan kematiannya.

“Setiap orang bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Orang yang menyalahkan orang lain atas pilihannya hanyalah pengecut yang bisa lari dari tanggung jawab.”
(hlm. 110)

Apakah ini sebuah akhir dari kekejaman seorang Johan meneror semua orang dengan berbagai cara yang dianggap ancaman baginya?

“Menurutku, wajar-wajar saja manusia punya sifat egois. Kita tidak bisa berharap orang lain yang memikirkan atau memperjuangkan kebahagiaan kita, jadi kita sendirilah yang harus melakukannya……”
(hlm. 160)

Akhirnyaaa di #JohanSeries ini tamat juga baca dari 1 s.d 4 ya novel terror ini, masih ada #darkseries #serialomen yang berikutnya akan jadi wish list selanjutnya. Mulai membaca novel ini, langsung tertarik banget. Jelas, blurb-nya saja sudah sudut pandang Johan si psikopat, alias penyebab semua kejadian mengerikan yang menimpa teman-temannya. Dan tambahan lagi ada prolog yang juga POV Johan. Ada banyak sekali POV di novel ini, dan sunggahan deh, itu seru banget! Ada Jenny, Hanny, Tory, Tony, Markus, Frankie, dan juga Les
Profile Image for Rizqi Nur Afifah.
33 reviews1 follower
February 3, 2021
Aissssshhhhhh, kenapa setiap aku membaca buku genre seram begini sering di malam hari, kan jadi menambah suasana tak enak yang ujung-ujungnya membuat aku takut ke toilet 👀👀👀

Demi apa, Johan gila, GILA banget. Aku dibuat merinding dengan rencana-rencana mengerikan si Johan. Buku terakhir ini akhirnya membuatku kembali menemukan aura mencekam dari aksi-aksi Johan karena cerita sebelumnya di Pontianak tidak terlalu membuat aku bergidik ngeri.

Adakah orang seperti Johan di dunia nyata ? Ku harap tidak (tapi tidak menutup kemungkinan ada orang se-psycho-dia) membayangkannya saja sudah mengerikan huhu, rencananya itu loh, rasa-nya mulus banget, bisa mikir sampe ke depan ini dan itu.

Yang aku gak habis pikir saat adegan Tory dimasukin ke ruangan bawah tanah bersama banyak ular. Dia masih bisa bertahan mengadapi serangan ular-ular itu yang jumlahnya puluhan. Apa emang ada orang yang bisa seperti Tory ? Rasa-rasanya hmmm .........

Belum lagi saat adegan kejar-kejaran di RS antara Johan beserta duo ciwi, Hanny dan Jenny, haissshhhh berasa ikut dikejar sama si Johan juga aku tuuuu

Kalau tentang percintaan, casenya mirip semua sepertinya, cinta dalam diam.yang terpendam lama dan akhirnya bersama. Rata-rata semua seperti itu, mulai dari Jenny yang berpasangan dengan Tony, tak dinyana ternyata mereka menyimpan perasaan yang sama. Markus, sohibnya Tony, ternyata dia cinta mati dengan orang terdekat Tony wkkw, dan Hanny, walaupun sering bertengkar tapi ya begitulah 😂

Setelah selesai membaca semua seri Johan, aku jadi tertarik dengan seri lainnya. Pankapan kita baca yees
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for tïmmyrèvuo.
203 reviews2 followers
May 22, 2023
The final book in the Johan series. "Terror." In the end, this book shows its urgency as the final book of the tetralogy, demonstrated by all the POVs of each character depicted in this book, and of course, Johan's character who is awaited for his point of view.

The book tells the story of Johan and his reasons for hating Jenny (which makes no sense, well, he's a psychopath, after all). And the depiction of his escape is slick and very structured. As well as, Johan's mentality seems to have gone crazy (because his intelligence and ingenuity have increased) because his reckless attitude has become more and more.

A point of view that leaves a deep impression. Johan succeeded in giving me goosebumps with his horrifying and disgusting narration. I was confused by his crazy mindset, which was more complex than his previous behavior. It made me chuckle as well as groan with his attitude. Moreover, the character of Jocelyn, who is Johan's younger sister and appears as his other personality, the funny thing is that she is a counterpart of him and helps the process of discovering and revealing Johan's crimes. In the series of stories in this book, I only remember a few details, but every character's behavior is very imprinted. This book is appropriate as the final book.

I don't regret finishing all four books in 4 days, consuming all my emotions from laughter, shock, horror, sadness, and even reflection. In the end, I give this book a 4.2/5 rating.
Profile Image for Rin.
Author 1 book17 followers
May 26, 2021
Keren. Satu kata ini tepat banget untuk mendeskripsikan keseluruhan cerita. Membaca Teror sungguh membuat ketagihan, aku hampir tidak bisa berhenti membaca sejak bab 1 karena terlalu penasaran. Ending-nya sungguh membuat kaget, terasa pas juga karena semua karakter yang terlibat dalam Johan Series diceritakan nasibnya.

Buku ini diceritakan dari sudut pandang pertama seperti buku-buku yang lain, hanya saja kali ini (sepertinya) semua tokoh yang terlibat dalam series Johan ikut ambil bagian. Setiap bab berganti sudut pandang, sehingga seringkali aku heran dan bertanya-tanya, "eh, tokoh 'aku' ini siapa ya?" karena lupa giliran siapa pada bab tersebut. Mungkin ini terjadi karena aku membaca buku ini dengan cepat ya, haha. :'D

Lalu, menurutku seluruh tokohnya loveable banget. Karakter-karakter yang ada sungguh unik dan memberikan kesan yang melekat di hati. Omong-omong, aku juga suka karakter Tony yang jiwa pemimpinnya bagus banget huhu. Aku menyukai pemikirannya yang cemerlang dan jauh ke depan itu. Suka banget deh dengan interaksi mereka yang seringkali begitu lucu.

Di akhir buku ini juga terdapat behind the scene buku-buku dan para karakter Johan Series. Aku kagum mengetahui bagaimana penulis bisa memperoleh ide-ide dari hal kecil menjadi cerita thriller ini. Senang bisa membaca Johan series sampai akhir. ^^
Profile Image for Al.
71 reviews
August 2, 2022
Finish baca tetralogi Johan.

Oh My God. Aku rasanya ga sempat ambil napas selama bacanya. Mau ringkas aja semuanya disini.

Baca Johan series ini mulai menarik buatku waktu di buku ke-3 dan di final battle nya buku ke-4. Yaaaa Johan luar biasa manipulatif. Aku betul-betul ngeri sama orang yang punya kepribadian ganda. Rasanya aku gabisa berkata-kata lagi.

Bayangkan di semua aksi kriminalnya dialah dalang utamanya tapi karena luar biasa manipulatif dia bisa mengendalikan orang lain buat menyelesaikan pekerjaan kotornya seolah-olah ide itu datang dari yang bersangkutan.

Hemmm bahkan dia bisa kabur dari rumah sakit jiwa juga dengan skenarionya itu, tapi karena dia punya kepribadian ganda, dua kepribadian dalam dirinya bertentangan. Waduuu waduu beneran sinting sihh. Rasanya ikutan tenggelam.

Ehh tapi masa para dokter RSJ ga sadar kalau dia mengidap kepribadian ganda (dan aku curiga ga cuma kepribadian ganda tapi ada mental illness lain) ahhh aku tau pekerjaan ini sulit sedangkan orang yang dibantu malah sangat manipulatif yaaa entahlah jadi begini.

Lebih ngeri juga sama kejadian yang dialami Tory, aku takut sekali padahal aku cuma baca deskripsi yang ditulis Kalex. Aku yakin aku ga bakalan tahan kalau itu bentuknya visual alias itu tontonan.

Okeee mari lanjut ke dark series karena aku udah baca omen series.
Profile Image for cindy.
1,981 reviews156 followers
January 31, 2021
Tbh, buku ini yang paling menarik dari keseluruhan serinya, sebagian karena ceritanya menjelang tuntas, sebagian lagi karena di beberapa bagian diceritakan dari pov si Johan sendiri.

Di sini semua bagian disatukan dan dijalin menjadi cerita utuh. Tentang bagaimana Johan mengatur semuanya, bagaimana ia meloloskan diri dari tahanan, mendapatkan sumber daya untuk semua kejahatannya, dll. Juga tentang motif dan pemikirannya. Di lain pihak, tokoh-tokoh protagonis dari buku-buku sebelumnya muncul semua di sini. Lengkaaapp. Pol. Avengers Assemble.


Jadi secara keseluruhan, ini seri thriller remaja yang bagus. Alurnya sangat terjaga, dari awal sampai akhir. Karakter-karakter dan dinamika kelompoknya meyakinkan. Tokoh villainnya cukuplah, dalam hal menakutkan dan kepandaiannya. Motif dan latar belakangnya juga cukup terekspos dengan baik. Di setiap buku ada twist yang lumayan mengejutkan. Kadang-kadang ada bagian yang menurutku lebay -berlebihan-, tapi tidak sampai mengganggu keseluruhan cerita. Sangat bisa dinikmati sampai akhir. Terutama seri pertama dan keduanya, ada penggambaran sekolah dan murid-muridnya, meski sekolahnya super elit sekali.

#GD
Profile Image for Nikita Luisa.
13 reviews
August 18, 2023
ini buku terakhir yang perfect untuk mengakhiri teror series hahaha. lexie xu emang hebat. aku selalu gak habis pikir dengan cara dia membawakan cerita. it feels so effortless to read this. ceritanya dibawakan oleh banyak karakter tapi lexie xu hebat banget dalam menjelaskan pov tiap orang.. alur ceritanya di tiap pov juga bikin kepo abis. secara teknik, aku salut banget dengan cara lexie xu menulis 🥺

dari awal, udah terpikat banget dengan prolognya si johan.. dan sepanjang cerita selalu dibawa penasaran dengan petualangan teman2 yang lainnya. aku suka banget sama buku ini dibandingkan 3 buku lainnya (dan aku cinta banget sama teror series). and the ending is so perfect in my opinion. lexie xu tetap menghadirkan thriller dan ending yang menggantung. i love this book! 🥲🤍
Profile Image for Desita Itsmystyle.
64 reviews5 followers
August 11, 2018
Halaman-halaman awal melelahkan karena ada beberapa informasi berulang dari buku-buku sebelumnya. Mungkin karena jarak baca dengan buku sebelumnya cuma dalam hitungan hari, hehe *salahku yang milih baca setelah punya series lengkapnya. Bingung mau bilang apa lagi. Untuk keseluruhan aku suka series ini, tapi kadang aku masih belum terima karakter si Johan dengan perencananaan cerdiknya kadang cuma kalah gara-gara kenekatan lawan. Bukan maksudku pingin Johan menang atau sejenisnya. Tapi, yah kadang gak habis pikir aja. Sebenernya dia niat gak sih? hahaha. Ah, sudahlah. Untuk ukuran teenlit, novel series ini sangat kurekomendasikan.
Profile Image for Keya.
9 reviews
June 8, 2024
Yay! Buku Kalex yang lagi-lagi kubaca sekali duduk. Akhirnya kutamatin juga Johan Series ini.

Sejujurnya aku udah lupa gimana alur kisah di buku-buku sebelumnya (Obsesi, Pengurus MOS Harus Mati, Permainan Maut), meskipun udah kubaca semua setahun lalu.

Hmm, mungkin karena ini pengalaman pertamaku baca e-book, tapi entah kenapa rasanya cerita ini cepet banget? Apa aku yang terlalu semangat ya bacanya?

Seperti biasa, aku selalu suka gaya menulisnya Kalex. Plot-wise juga aku enjoy aja dan gak berusaha mikir banyak. Meskipun Omen Series masih tetep the best menurutku, Johan Series juga gak kalah seru.

3.8! ⭐
Profile Image for Blue Sakuta.
28 reviews
May 12, 2023
Ini review untuk semua buku di serinya:

Pertama baca seri ini kayanya aku masih SD deh, cuma baca sisa bukunya pas aku SMK dan awal kuliah. Bukunya bagus, jujur aku suka banget sama ceritanya, adegannya banyak yang bikin degdegan. Seru, serius deh. Dua buku terakhir aku baca tamat cuma 3 hari, saking susahnya untuk aku simpen karena seru. Aku juga lumayan suka sama kisah cinta di buku ini. Kayanya kalo mereka nyata, aku sih jelas naksir Markus, eheh.

Hal yang mungkin kurang aku sukai adalah the constant and casual body-shamming.
Profile Image for nasya.
780 reviews
March 19, 2024
Untuk ukuran buku dari akhir series, novel ini nggak terlalu banyak halamannya. Sempet agak kaget juga, karena di awal cerita langsung mulai konflik, kirain bakal ada prolognya dulu, ternyata memang langsung ke pertempurannya. Kalau di buku sebelumnya dibikin deg-degan dan merinding karena suasana yang diciptakan, di buku ini dibikin merinding kalau tiba-tiba Johan muncul. Memang jalan pikir psikopat itu tidak bisa ditebak. Endingnya juga menurutku dah komplit banget, semuanya jelas.
Profile Image for Bella Regina.
33 reviews
April 3, 2019
Meski endingnya tetap ngasih misteri yang ga terpecahkan.. Tapi super duper rame karena perjuangan melawan Johan yang kelewat jenius bener-bener kerasa.. Harus baca banget karena kurang lengkap kalau udah baca buku 123 tanpa baca buku Teror ini. Di sini juga memberi titik terang dari masa lalu Johan
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Alvi Tita Wijaya.
35 reviews
December 3, 2019
teror merupakan novel final dari Johan Series karya Lexie Xu. Dalam novel ini diceritakan sebegitu rupa olehpengarang yang mampu membuat pembaca merasakan kengerian yang erjadi di dalam novel ini. Semua pengalaman-pengalaman yang dijabarkan dalam novel ini terasa begitu nyata. SAyangnya hingga saat ini masih belum ada yang melirik series-series dari karya Lexie Xu untuk di filmkan
Profile Image for Natasha.
36 reviews
May 7, 2020
Selalu suka sama series yang dibuat sama kalex! ❤

Jujur karena aku pecinta series jadi menurutku cerita yg dibuat kalex sangat seru, setiap cerita punya keterkaitan tokoh satu sama lain dan punya rahasia sendiri2.

Meskipun lawan nya sama + bekerja sama satu sama lain juga dan hidup terus tapi tetep keren sih plot nya 😂

Happy reading! xx
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Reyy.
88 reviews2 followers
June 27, 2022
original rating: 4.5 stars
current rating: 3.5 stars

this was such a good conclusion to the whole series, especially when johan is also inspired from a character in Monster whose name is also johan.
7 reviews
November 17, 2025
Di novel ini, semua karakter dari novel "Obsesi" kembali berkumpul dan dengan tambahan beberapa karakter lainnya dari novel "Pengurus MOS Harus Mati" dan "Permainan Maut". Yang lebih menarik adalah pembaca bisa lihat character development dari para karakter ini yang semakin cerdik dan tangguh. Suka banget pas liat mereka berhadapan langsung sama si pelaku.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 30 of 94 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.