Jump to ratings and reviews
Rate this book

Perfect Mess

Rate this book
Terkadang berkat terindah dalam hidup datang dari kesalahan terbesar yang pernah dilakukan di masa lalu.

Sabina Dinata tahu ia melakukan kekeliruan tak terampuni ketika menggugurkan bayi dalam kandungannya. Sejak saat itu hidupnya tak pernah sama lagi. Ia berkubang dalam penyesalan masa lalu. Tak pernah bisa sepenuhnya menatap dan melangkah ke masa depan.

Karenina Sukmadi yang masih duduk di bangku sekolah menengah merasa dunianya perlahan hancur. Mimpi yang pernah dimiikinya berserakan seperti bangunan kartu yang runtuh ketika mengetahui bahwa dirinya hamil dengan seorang pria yang bahkan tak bisa dibayangkannya menjadi suami.

Kegelapan membayang.

Kesuraman terasa pekat.

Namun ketika jalan hidup kedua wanita ini bersinggungan, sesuatu terjadi.

Sesuatu yang akan mengubah hidup dan pandangan mereka selamanya. Hal yang membuat mereka percaya, segala sesuatu indah pada waktu-Nya.

240 pages, Mass Market Paperback

First published March 27, 2014

4 people are currently reading
59 people want to read

About the author

Rina Suryakusuma

17 books111 followers
She is just an ordinary woman with million dreams. Falls in love with words, music and lots of thing. Knows everything that she has, is only by His grace.
The author of Nonik Jamu, Selangkah Darimu, Let's Fall in Love, Gravity, Falling, Lullaby, and more.

For her, life is what happen while you're busy making other plans :))

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
22 (27%)
4 stars
18 (22%)
3 stars
37 (46%)
2 stars
2 (2%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 30 of 31 reviews
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
September 3, 2014
"Aku menatap percakapan kami dengan hati nyeri. Ironis. Dulu kami menolaknya, sekarang kami mengharapkannya. Dulu kami berkonsultasi ke dokter bagaimana cara membunuh bayi itu. Sekarang kami bersusah payah agar anak itu datang kembali dalam rahimku."

Kehidupan seorang remaja bernama Karenina Sukmadi tiba-tiba hancur akibat kesalahannya untuk satu malam. Dalam keadaan mabuk, ia berhubungan dengan seorang lelaki yang menyebabkan ia hamil. Karenina berusaha keras mencari jalan keluar untuk permasalahan tersebut, dan cara yang termudah adalah untuk melakukan aborsi. Namun seperti takdir, Karenina menemukan sebuah blog milik Sabina Dinata, yang menceritakan tentang pengalamannya melakukan aborsi dan penyesalannya yang teramat besar. Cerita yang ditulis oleh Sabina itulah yang berhasil membuat Karenina berubah pikiran....

Baca review selengkapnya di:
http://www.thebookielooker.com/2014/0...
Profile Image for Crescentia Shima.
21 reviews
April 9, 2014
"Never underestimate the power of prayer. Through prayer, God changes hearts" - Sabina

"I am happy. With you, around you, beside you" - Sabina

Sabina. Karenina.
Dua wanita yang memiliki kisah hidup yang sama. Bayi dan aborsi. Dua kata yang menceritakan jalan hidup mereka. Namun bedanya, Karenina tidak melakukan aborsi karena termotivasi oleh postingan-postingan di blog Sabina.

Jalan ceritanya bagus dan tidak membingungkan walaupun dua tokoh tersebut berbeda tempat.

Saya pribadi membaca tulisan-tulisan Sabina di blognya ikut merasakan mendapat kekuatan walaupun tidak mengalami hal seperti itu.

Kerasa banget Tuhan sangat berperan dalam kehidupan mereka berdua :)

Lewat buku ini, saya semakin cinta sama Tuhan :)

Great book, Ka Rina!
Profile Image for Dhani.
257 reviews17 followers
March 27, 2014
Entah buku yang keberapa dari Rina Suryakusuma yang saya baca dan suka. Tentang Karenina dan Sabina, dua perempuan yang mengalami kejadian buruk yang sama, tapi punya ending yang berbeda. Dua orang yang percaya, bahwa saat suatu kesalahan dibuat, selalu ada kesempatan untuk memperbaikinya, dengan banyak perbuatan baik. Dua orang yang meyakini, bahwa dibalik setiap kesulitan, Tuhan selalu menyediakan pertolongan. Buku yang cakep, pesannya sampai dan walau pun tokoh- tokoh dan penulisannya kental dengan nilai Kristen,sebagai pembaca muslim, saya menikmati jalinan ceritanya.Selamat Rina, buku ini serasa seperti permen yang manis setelah saya agak kecewa dengan Postcard from Neverland.

Oh ya, resensi lengkapnya ada di www.penyuntingaksara.blogspot.com
Profile Image for Orinthia Lee.
Author 12 books123 followers
March 24, 2014
Bagusss... sepanjang baca ini entah berapa kali mataku berkaca-kaca, bahkan sampai nangis karena tersentuh. Mungkin emang aku orangnya sensitif juga, sih. Pengen banget kasih bintang 5 andai saja aku ga terganggu dengan penggunaan bahasa Inggris di dalam cerita. Ini preferensi pribadi aja, sih.. aku memang kurang menyukai penggunaan bahasa inggris terlalu banyak (kecuali memang benar-benar diperlukan). Ada beberapa typo dan salah ketik, tapi nggak terlalu mengganggu karena ceritanya secara keseluruhan sangat bagus meskipun temanya mungkin udah pernah dipakai.

Aku berdoa supaya buku ini pun bisa menjadi kekuatan buat remaja-remaja yang sedang mengalami masalah seperti Karenina. ^^
Profile Image for Idawati Zhang.
Author 4 books7 followers
March 18, 2014
Baca buku ini dihabiskan dalam beberapa jam saja. Pakai POV1 jamak pula. Cakep deh. Awalnya skeptis juga, krn dr sinopsisnya udah ketebak deh kira2 jalan cerita dan endingnya gimana. Tapi nggak nyangka aja selain bisa dinikmati dgn mulus, buku ini jg bikin gue mewek malam2. Wah wah wah... As I always say, any book that can make you laugh or cry, is one good book! :) Bravo!
Profile Image for Ana  Fitriana.
160 reviews31 followers
August 14, 2017
Masa lalu itu penting, karena masa lalu yg ngebentuk akan seperti apa kita di masa depan. Yang terpenting adalah cara kita memperbaiki "simpul" yg salah di masa lalu, dan merangkainya menjadi penguat untuk masa depan yg lebih baik. Terima kasih, mbak Rina telah mendongeng sebagus ini. 😊😊
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
September 2, 2014
Judul: Perfect Mess
Penulis: Rina Suryakusuma
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 240 halaman
Terbitan: Maret 2014

Terkadang berkat terindah dalam hidup datang dari kesalahan terbesar yang pernah dilakukan di masa lalu.

Sabina Dinata tahu ia melakukan kekeliruan tak terampuni ketika menggugurkan bayi dalam kandungannya. Sejak saat itu hidupnya tak pernah sama lagi. Ia berkubang dalam penyesalan masa lalu. Tak pernah bisa sepenuhnya menatap dan melangkah ke masa depan.

Karenina Sukmadi yang masih duduk di bangku sekolah menengah merasa dunianya perlahan hancur. Mimpi yang pernah dimiikinya berserakan seperti bangunan kartu yang runtuh ketika mengetahui bahwa dirinya hamil dengan seorang pria yang bahkan tak bisa dibayangkannya menjadi suami.

Kegelapan membayang.

Kesuraman terasa pekat.

Namun ketika jalan hidup kedua wanita ini bersinggungan, sesuatu terjadi.

Sesuatu yang akan mengubah hidup dan pandangan mereka selamanya. Hal yang membuat mereka percaya, segala sesuatu indah pada waktu-Nya.

Review. Warning, spoiler ahead.

Um, saya mulai dari mana ya? Mungkin mulai dari nama "Chrom" aja dulu kali yah. Jadi,

Chrom adalah lini fiksi baru yang dirilis Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2014.
Novel-novel Chrom ini berkisar pada kisah roman yang dipadukan dengan nuansa Kristiani. Chrom berusaha menjadi novel yang menghibur, ringan, dan menyegarkan.
Mulai bulan Maret ini, pembaca Indonesia akan menikmati sajian novel Christian Fiction karya-karya pengarang dalam negeri.


itu saya copas dari halaman FB Chrom GPU.

Untuk ceritanya sendiri, rasanya sudah cukup jelas dari blurb buku ini. Tentang Sabina yang pernah menggugurkan kandungannya dan menyesalinya seumur hidup dan Karenina, gadis yang masih SMA, tapi kemudian hamil di luar nikah. Lewat internet, keduanya berkenalan.

Saya suka dengan ceritanya. Sesuatu yang banyak terjadi saat ini dan merupakan suatu pergumulan yang nyata bagi yang mengalaminya. Saya suka bagaimana Rina Suryakusuma mengeksplorasi kedua tokohnya secara seimbang. Nina dengan kehamilannya, Sabina dengan masa lalu dan usahanya bersama suami untuk memiliki anak di masa kini.

Saya suka dengan penyelesaiannya (sedikit mengingatkan pada film Juno, tapi karena kondisi dan alasannya masuk akal, jadi tidak masalah). Cuma saya agak mentok dengan soal legalitasnya.

(Spiler alert!) Jadi, ceritanya si Sabina dan suaminya, Gerry akhirnya memutuskan untuk mengadopsi anak yang Karenina kandung. Rencananya Karenina nantinya akan melahirkan di Australia, agar anaknya bisa memperoleh kewarganegaran Australia (hal. 226). Ya sih, Australia memang mengadopsi prinsip jus soli (kewarganegaraan anak berdasarkan tempat lahirnya), tapi sejak Agustus 1986, kewarganegaraan Australia baru diberikan kalau salah satu orang tua si anak berkewarganegaraan sana atau merupakan penduduk tetap. Sabina dan Gerry memang sudah penduduk tetap, tapi orang tua biologisnya kan tetap Karenina dan Kenneth (atau cuma Karenina dalam hal ini? Keneth tidak diakui?). Bukannya baby Anya tetap terhitung warga Indonesia kalau begitu? Atau sebenarnya Karenina orang Australia?

Lalu soal adopsi. Setelah browsing soal adopsi di Australia, saya nemu tautan pemerintah (pemerintah Australia tentunya) yang bilang kalau pasangan menikah yang mau melakukan adopsi, harus sudah menikah selama minimal 3 tahun. Sementara dalam cerita, Sabina dan Gerry baru menikah selama 2 tahun. Hm, apakah di antara proses hamil dan setelah Karenina melahirkan, mereka merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-3 yah?

Masih soal adopsi. Ini kayaknya mereka melakukan adopsi antar negara kan yah? Well, Indonesia tidak termasuk dalam negara yang menjalin kerja sama adopsi internasional dengan Australia. Infonya dari halaman ini. Cuma kalau baca paragraf terakhir di halaman itu, kayaknya bisa. Cuma butuh usaha yang luar biasa.

Ya, akhir ceritanya memang kurang jelas sih. Apakah mereka bisa langsung mengadopsi bayi Karenina setela lahir, ataukah mereka harus menunggu dulu? Kayaknya proses adopsinya tidak semudah itu soalnya.

Tapi saya sendiri bukan orang hukum. Yang di atas itu cuma hasil browsing saja. Kalau ada yang punya pengetahuan lebih soal ini, mungkin bisa dibagikan.

Terlepas dari bagian yang jadi tanda tanya buat saya, cerita novel ini enak diikuti. Pesannya jelas dan semoga bisa menjadi berkat bagi semua yang membacanya.

Sedikit catatan typo di buku ini:
- Gambling (hal. 80) -> harusnya "gamblang".
- Mereka tak belum (hal. 84) -> "mereka belum".
- It (hal. 97) -> "itu".

Buku ini untuk tantangan baca:
- 2014 New Authors Reading Challenge
Profile Image for Caca Venthine.
372 reviews10 followers
March 26, 2014
Wow wow wow

Hanya butuh 1 malam saja untuk menyelesaikan ini, dan barusan selesai sih, langsung buka goodreads dan semangat banget buat review nih buku..

Dari awal tau nih buku mau terbit, gue udah tau kalo isinya pasti istimewa. Dan ya gue bener.. Oke mari kita bahas inti ceritanya..

Sabina: seorang remaja berumur 20 tahun yang hamil diluar nikah dan mengaborsi anaknya karena paksaan dan tekanan dari keluarganya sendiri. Setelah aborsi hidupnya dipenuhi rasa penyesalan, sampai2 dia kabur ke Melbourne dan bertemu dengan kakak kelasnya waktu dia SMP yang ternyata menaruh hati sama Sabs.. Akhirnya mereka nikah. Hanya aja selama 2 tahun pernikahan mereka, Tuhan masih belum memberikan anak. Sabs mengira dia dihukum oleh Tuhan karena dulu dia udah aborsi anaknya sendiri, tapi ternyata eh ternyata malah suaminya sendiri, Gerry yang bisa dibilang mandul.. Oke jujur aja, pas bagian ini mengingatkan gue akan film Test Pack. Bedanya, film TP terkesan lebay banget (sorry) dan gue pun gk tau ya gimana cerita asli di novelnya karena memang sekali pun belum gue baca. Oke sorry ini jadi ngawur gini yaa.. Yauda intinya gitu dah ya. Sampai akhirnya mereka adopsi anak dariii….

Karen: sama seperti Sabs, hamil diluar nikah. Bedanya Karen masih sekolah dan dia teguh sama pendiriannya untuk gk aborsi anaknya. Well, awal2 nya dia mau aborsi sih. Tapi karena Sabs lah dia urungkan niatnya untuk gk aborsi.. Gimana mereka berdua bisa kenal? Sabina punya blog yang isinya menceritakan masa lalu nya, tentang dia aborsi anak, sampai akhirnya dia tobat karena pertolongan Tuhan. Nah disinilah Karen menemukan blog nya Sabs, dari sini dia mulai teguh untuk gk aborsi anaknya walau harus diusir sekalipun sama keluarganya.. Disinilah pertolongan Tuhan (selalu tepat pada waktuNya) kepada kedua perempuan ini, Sabs dan Karen..

Karen mulai sering curhat ke Sabs, dan mereka saling mendoakan. Sampai akhirnya, Karen memutuskan untuk memberikan anaknya kepada Sabs dan Gerry untuk mereka adopsi. Dan ya seperti jawaban Tuhan, akhirnya mereka mau adopsi anaknya Karen..

Oke inti ceritanya seperti itu. Tapi akan lebih indah lagi kalo kalian baca utuh ceritanya. Sampe sekarang bulu kuduk gue dibikin merinding ini. Bener2 cerita yang nyentuh hati banget dan memang udah khas nya ci Rina sih ya, gk usah heran haha..

Banyak pelajaran (seperti yang ada di novel Between the Raindrops by Steph Zen) yang bisa kita ambil dari sini. Memang selalu Tuhan gk akan pernah biarin kita tergeletak gitu aja, Dia selalu dan selalu akan bantu kita tepat pada waktuNya.

Untuk yang hamil diluar nikah atau ada niatan mau aborsi, you must read!! Sungguh bener2 ajaib ini isinya. Dan saat gue baca ini pun, gue selalu percaya kalo Tuhan akan bantu tiap kita yang memang buth pertolonganNya. Simple, hanya berdoa dan berdoa. Punya iman yang teguh dan kuat, percaya kalo Tuhan Yesus akan bantu..

Woww, thank ci Rina buat cerita yang bener2 indah banget. Bener2 buat aku kuat dan selalu berpegang teguh sama Tuhan Yesus. Selalu ^^
Profile Image for Lidya Renny Ch.
67 reviews10 followers
May 16, 2014

The past cannot be changed, forgotten or erased... It can only be accepted.

Membaca novel Perfect Mess ini membuatku teringat lagu, "Dia mengubah keburukan agar menjadi hal baik bagiku... Bila gunung di hadapanku tak jua berpindah, Kau b'ri aku kekuatan untuk mendakinya. Kulakukan yang terbaik, Kau yang selebihnya. Tuhan selalu punya cara untuk membuatku menang pada akhirnya."

Mengharukan. Ini kisah dua orang perempuan berbeda usia tapi dengan kasus yang sama. Hamil di luar nikah. Kebingungan dengan apa yang harus dilakukan sementara orang sekitarnya menyarankan aborsi.

Sabina Dinata, di masa lalu- saat berumur 20 tahun, dia hamil dengan pacarnya. saat itu dia tidak punya pilihan lain selain mengaborsi janin yang telah dia beri nama"Naomi".

Bertahun-tahun dia menyesali tindakannya itu. What if dia menolak aborsi? What if? Tapi penyesalannya sudah terlambat. Baby Naomi sudah berada di Surga, playing with Angels, hugged by Dadddy Jesus (hal 66).

Ingin lari dari rasa bersalahnya dan menghindari keluarga yang tidak mendukungnya untuk mempertahankan bayinya saat itu, Sabina pindah ke Melbourne. Tapi disana dia bertemu kakak kelasnya sewaktu SMP, Gerry. Pria yang mencintainya sejak pertama bertemu yaitu delapan tahun lalu. Sabina yang awalnya merasa tidak pantas bersama Gerry, akhirnya menerima pria itu menjadi suaminya setelah melihat ketulusan cinta Gerry.

Rasa kehilangan Baby Naomi masih menghantui Sabina. Dia memutuskan menulis di blog God's Beloved Daughthers. Ternyata mendapat respon cukup baik. Selama dua tahun menikah dengan Gerry, Sabina belum hamil juga. Dia mengira itu akibat dia aborsi, hukuman dari Tuhan untuknya. Ternyata... semua tak seperti yang dia kira, saat dia dan Gerry melakukan test kesuburan..

Karenina Sukmadi, masih SMA, hamil seperti Sabina. Kebingungan karena Kenneth, pacarnya menyuruhnya aborsi. Kedua orangtuanya sibuk sendiri dan tidak tahu tentang masalahnya. Berkat twitter dan blog Karenina mengetahui tentang Sabina dan teman-temannya yang menentang keras aborsi.

Karenina tidak ingin menyesal seperti Sabina, dengan tegas dia menolak untuk aborsi. Kalau Sabina memiliki Gerry yang menerimanya apa adanya, Karenina memiliki Donald, ketua kelasnya yang tidak sengaja tahu kondisinya.

Novel yang bagus, kubaca dalam sejam. Ditulis dalam POV 1 Sabina dan Karenina. Tokoh novel ini memang dua orang. Mataku berkaca-kaca saat membayangkan mahkluk mungil diaborsi. Novel ini bagus sebagai peringatan untuk remaja atau perempuan mana pun supaya tidak membunuh bayinya sendiri dalam keadaan apapun.

Endingnya sudah bisa kutebak saat di pertengahan novel. Tapi tetap saja aku sangat menyukai endingnya. Bahkan aku baca endingnya dua kali. Happy ending. Semua berakhir indah dan sempurna. Seperti judul novel ini : Perfect Mess. Sesuatu yang nampaknya berantakan di awal, ada sesuatu yang indah di akhirnya.





Profile Image for Fhily.
Author 1 book44 followers
October 6, 2014
Seorang wanita bernama Sabina pernah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Mengaborsi bayi yang hidup di dalam rahimnya. Itu karena ia bahkan belum siap menerima kelahiran bayi itu. Sabina yang mempunyai masa lalu yang begitu kelam dalam dewasanya bertemu dengan Gerry. Seseorang yang bisa menerimanya apa adanya. Dengan masa lalu yang begitu rupa. Ia menikah dengan Gerry. and happily ever after? No.
Sebab dari sinilah yang menjadi masalah utamanya. Saat mereka sedang menantikan momongan. Mereka terpuruk karena mengetahui bahwa kecil kemungkinan mereka akan dianugerahi buah hati. Sepertinya Tuhan melakukan pembalasan untuk apa yang diperbuat Sabina.
Sabina membuat sebuah blog dan menulis apa yang dialaminya di dalam blog itu. Mencurahkan isi hatinya bahkan mungkin memotivasi orang agar tidak melakukan hal bodoh seperti dirinya dahulu.
Dari blog itu ia terkoneksi dengan seorang gadis yang bernama Karenina. Karenina yang mendapati dirinya hamil di luar nikah. Ia melakukannya dengan seorang lelaki dalam keadaan mabuk. Menghasilkan benih yang kini ada dalam perutnya. Di saat masa kebimbangannya karena Kenneth, lelaki yang menghamili dirinya tidak mau bertanggung jawab dan menyuruhnya untuk aborsi. Ia menemukan blog Sabina. Dan membaca tulisan-tulisan yang Sabina buat (termasuk tentang aborsi). Membuat mereka mulai akrab Sabina menguatkan Karenina agar tidak berbuat setolol dirinya dahulu. Lantas mampukah Sabina mempengaruhi Karenina agar tidak mengugurkan kandungannya? Mampukah Sabina bertahan dengan Gerry tanpa dikaruniai momongan? Apakah Sabina dan Gerry mendapat 'keajaiban'? Bagaimana nasib anak yang ada dalam kandungan Karenina? Baca selengkapnya dalam Perfect Mess


***

Akhirnya setelah sekian lama vakum menulis review sekarang bisa juga. Oh ya, ini sebuah lini baru di GPU. Christian Romance. Membaca kalau ada lini baru ini saya begitu excited mengingat saya pengin juga menulis Christian Romance (suatu saat). Soalnya di negeri ini sedikit penerbit yang mau menerbitkan cerita Romance yang berlatar belakang kristen. Pengin kayak Karen Kingsbury. Back to topic.
Tema seperti ini, memang bukan pertama kalinya. Apalagi ketika mengetahui kalau Gerry yang bermasalah atas masalah ini. Saya terlempar kembali ke dalam buku semacam Testpack. Terus, tokoh Karenina yang membuat saya bisa menebak jalan cerita ini. Yang mengingatkan saya akan film Juno.
Tapi bagi saya bukan itu, bagi saya yang terpenting pesan penulis untuk pembacanya sampai. Dan saya rasa novel ini sampai. Meski dengan jalan cerita yang mungkin tidak banyak membuat surprise. Oh ya, cerita ini nggak cuma bagus dibaca buat orang dewasa tapi penting dibaca buat remaja. Agar pesannya terealisasi.
Dari novel-novel amore punya ci Rina yang saya baca, ciri khas ci Rina memang memasukan unsur kristiani dalam setiap tulisan-tulisannya. Semoga suatu saat ya saya bisa menulis Chrom :p #Plaaak #abaikan.

3,5/5 stars ;)
Profile Image for F3t.
167 reviews12 followers
July 24, 2016
Sabina, atau yang sering dipanggil dengan Sabs, melakukan kesalahan dengan menggugurkan anak yang dikandungnya ketika ia berusia 20 tahun, lima tahun silam. Sabs terus mencoba untuk memaafkan dirinya sendiri terhadap dosa dulu. Sabs sekarang memiliki seorang suami, Gerry, yang sangat mencintainya, menerima semua masa lalunya, dan tetap menyayangi Sabina ketika mereka pernikahan mereka berusia dua tahun sekarang.
Selama itu pula, mereka menanti kehadiran buah hati, namun Sabs tidak dapat memenuhi keinginan mereka tersebut, jalan satu-satunya adalah pergi ke dokter kandungan untuk melihat ada atau tidaknya kemungkinan tersebut, namun, Sabina dan Gerry mendapatkan berita yang lebih mengejutkan lagi.

Lain halnya dengan Karerina yang masih menginjak usia remaja, kelas 3 di SMA. Ia harus menanggung beban yang besar, yang tak disangka, ia mengandung anak dari kekasihnya yang masih duduk di bangku kuliah, Kenneth. Tentu saja Kenneth tidak ingin bertanggung jawab dan memutuskan agar Karenina untuk menggugurkan bayi tersebut. Karen yang merasa kebingungan terdampar di sebuah blog yang membahas tentang bayi yang telah digugurkan, membaca blog tersebut, Karen merasa tersentuh dan akhirnya berani mengambil langkah untuk tidak menggugurkan anak yang dikandungnya.

Dalam keputusasaannya, Karen mendiskusikan keadaannya tersebut dengan Donald, ketua kelasnya, yang baik hati dan memberikan perhatian terhadap Karen. Karen juga mulai memulai pembicaraan dengan penulis blog tersebut, yang pernah menggugurkan janinnya, yaitu Sabina. Mereka sangat mendukung Karen agar tidak melakukan aborsi. Berkat mereka dan kehamilannya di luar nikah, Karen mulai menjadi kuat dan dekat dengan Tuhan, sangat berbeda dengan ketika dulu, Karen yang hobinya menenggak minuman keras dan juga merokok. Setelah pertimbangan yang matang, Karen akhirnya memutuskan langkah besar mengenai anaknya dan juga masa depannya.

Novel ini sangat positif. Ada kalanya mata saya bisa berkaca-kaca membaca kata-kata indah yang sangat menyentuh hati. Dalam keterpurukan sekalipun, ada orang-orang yang benar-benar akan membantu kita dan membukakan pintu ke arah yang lebih baik. Novel ini juga menggambarkan tentang cinta kasih Tuhan yang begitu dalamnya, melalui bantuan orang-orang yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Semua cerita ini sangat sederhana dan mungkin dapat terjadi dengan kejadian yang sebenarnya, sehingga saya sempat berpikir apakah kisah ini berdasarkan kisah nyata. Novel ini juga dapat memberikan jawaban yang mungkin dapat dialami oleh mereka yang sedang mempunyai dilema yang sama. ^^
Profile Image for Sovy.
19 reviews2 followers
February 22, 2017
Membaca novel ini seperti membaca kisah sendiri, wlu itu tidak termasuk hamil di luar nikah dan aborsi, tapi kisah Sabina yang belum jg memiliki anak di 2 tahun pernikahan mereka.

Mewek sampai mata bengkak sejak dari awal baca sampai selesai.

From perfect mess to perfect solution from God.

Utk review lengkapnya akan dibahas di blog ku..
Profile Image for Devita Natalia.
105 reviews19 followers
March 15, 2014
Perfect mess menceritakan tentang hidup Sabina dan Karenina.

Sabina belum bisa memaafkan dirinya sendiri karena pernah melakukan aborsi saat usianya berusia 20 tahun, dan saat sekarang dia sudah menikah dengan Gerry. Gerry baik hati mau menerima masa lalu Sabina. Disaat pernikahan mereka sudah menginjak 2 tahun, mereka belum di karuniai anak. Hal itu membuat Sabina makin merasa bersalah dan berpikir ini adalah hukuman Tuhan akan kesalahannya dulu.

Berbeda dengan Sabina, Karen harus menerima bahwa dirinya hamil diluar nikah saat dirinya masih dibangku SMA. Kenneth yang tidak mau bertanggung jawab menyuruh Karen untuk aborsi. Namun, karena rencana Tuhan, Karen dipertemukan dengan Sabina melalui blog yang Sabina buat. Dari blog itu Karen tahu bahwa dulu Sabina pernah berada diposisinya saat ini.

Selanjutnya baca sendiri ya..

Di buku ini kita akan tahu bagaimana perasaan seorang perempuan yang pernah melakukan aborsi. Lalu bagaimana perasaan memaafkan diri sendiri dan juga hubungan yang dipulihkan. Baik hubungan antara suami dan istri maupun hubungan anak dan orang tua.
Saat baca buku ini, gue sangat suka sama Gerry. Gerry suami idaman dengan sikap dia yang sangat baik dan sweet pastinya. Gue sendiri ikut sedih saat Sabina dan Gerry melakukan pemeriksaan demi mengetuhui ada kelainan pada mereka atau tidak. Pada bagian ini, berasa banget hubungan suami istri yang saling mendukung antara mereka. Selain itu walaupun dengan kesalahan yang Sabina buat, Sabina perlu diancungin jempol dengan keputusannya.

Good job untuk penulis. Ide ceritanya oke! Dan pesan yang dibawakan bisa tersampaikan dengan baik.
Smoga karya selanjutnya tidak lama.. :)
Profile Image for Eugenia.
209 reviews8 followers
October 11, 2015
Someday, i will look back at this and smile. Because this is my life and I decided to live it. And I just hope that someone there, you know who you are, dear, got this strength from our Dear Lord. Cause you know what? He is too wise to be mistaken.

Cerita tentang dua perempuan dengan dua masalah yang berbeda, namun memiliki satu keyakinan dalam Tuhan. Ya, ini adalah novel Rina Suryakusuma pertama dalam lini baru Gramedia : Chrom, alias Christian Romance.

Dan seperti biasa, saya mendapati Rina Suryakusuma berhasil membuat rasa penasaran mencuat dalam setiap alur ceritanya. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi dengan gamblang, baru menceritakan bagaimana permasalahan itu bisa ada. Lalu dengan apik menyusun ending yang memuaskan bagi setiap tokoh, dan tentu saja untuk pembaca.
It feels like all the problems in the book worth to fight :)

Bagian yang saya sukai dari buku ini adalah kisah pribadi para tokoh yang tertuang dalam blog maupun doa yang terlantun. Membuat saya dapat merasakan perasaan tokoh, ikut kuat, sekaligus sedih di waktu yang berbeda.

Dan, karena ini Christian Romance, saya suka bagian penggalan-penggalan ayat yang ada tanpa terkesan menggurui. Atau percakapan-percakapan bijak tentang Tuhan kita yang Maha Kasih, apapun keadaan yang Ia perbolehkan terjadi pada umatNya.

Just have faith.
He hath made everything beautiful in His time - Ecclesiastes 3 : 11
Profile Image for Renda Diennazola.
60 reviews9 followers
May 5, 2014
Ceritanya manis dan menghangatkan. Sangat kental dengan pesan2 keimanan dan rasa cinta pada Tuhan. Walaupun sebutan Tuhan di sini berbeda dengan Tuhan yang saya yakini, tapi saya sangat suka pesan2 yang ada di dalamnya. Well, agama manapun pasti akan mengajarkan untuk kembali ke Tuhan apapun dan bagaimanapun keadaan kita, kan? Pelajaran itu yang sangat terasa di sini :)
20 reviews3 followers
December 19, 2016
Gue cuma mau curhat bahwa.... Buku ini harus dibaca banget! Karena lewat buku ini kita bukan hanya menikmati suguhan alur cerita, tetapi lebih mendalami peran Tuhan dalam hidup kita. Alurnya begitu mulus dan gak drama, serta tokoh-tokoh yang apa adanya dan membumi. Kisahnya mengharukan dan sedih sekali. Good job Mbak Rina!
Profile Image for Lily Zhang.
Author 18 books12 followers
November 19, 2014
entahlah, tetapi aku suka banget alur yang dibangun oleh mbak Rina, nulis lagi dung yang sejenis ;) saya menantimannya, mbak.
Profile Image for Adri Christy.
87 reviews
May 13, 2017
Mengangkat tema tentang aborsi itu benar-benar membuat saya yang masih berstatus single mingle jadi tahu bagaimana complicatednya perasaan Karenina yang masih belia mendadak berubah 180 derajat jalan hidupnya menjadi seorang calon ibu.

Dari semua segi agama, yang namanya aborsi pasti adalah sesuatu yang dilaknat Tuhan, dan dari segi pemikiran penulis melalui sudut pandang agamanya itu sendiri juga membuat saya belajar banyak hal. Walau saya menganut kepercayaan yang berbeda dengan isi novel ini, saya bisa menangkap kalau semua agama baik. Saling mengulurkan tangan saat ada kesusahan dan kesulitan adalah typically manusia yang punya iman tanpa menghakimi orang lain dari dosa masa lalu yang diperbuatnya.

Novel yang Bagus banget menurut saya dan recomended untuk dibaca ^^
Profile Image for Heru Prasetio.
210 reviews2 followers
September 13, 2021
"Never underestimate the power of prayer. Through prayer, God changes hearts." -Hlm. 145-

Novel metro pop paling bagus yang pernah aku baca. Very touching dengan alur cerita dan konflik tanpa banyak drama. Semua nalar dan jalan keluar dipermulus dan dipermudahkan dengan dalih kuasa Tuhan. Ada getir yang mau diungkapkan tapi semua bias tersebut bisa diatasi. Kesamaan kasus dan ketidakmauan penyesalan kembali terulang menjadi poin utama novel ini. Aborsi adalah membunuh dan jalan untuk melalui tersebut adalah dengan menyesalinya dan bertobat tidak akan melakukannya lagi serta memberi kesadaran kepada mereka yang akan aborsi.
Profile Image for Sri Parvati.
20 reviews2 followers
May 26, 2018
sy ksh 5 ★ krn isiny bagus bgt. konflikny sangat menguras stock air mata. sad story klo blh aku bilang sih tp dng happy ending yg bikin senyum merekah dan mengingatkan kita utk all berbuat baik. Tuhan maha baik...

sejauh ini, ini buku fav sy dr penulis Rina Suryakusuma 😊
Profile Image for Dian Maya.
194 reviews12 followers
June 3, 2017
Meski bukan penyuka tulisan Rina Suryakusuma, but I have to admit, Perfect Mess is quite good. Bacaan ringan dengan moral of story yang bermanfaat.
Profile Image for Vio Reads.
146 reviews
March 9, 2019
Kisah yang inspiratif, sarat akan cerita tetang cinta Kasih Yesus yang terjadi pada kehidupan mereka (walaupun ini novel). Tema yang diangkat juga bagus "abortion".
Profile Image for Frily.
22 reviews
November 11, 2019
Bagus

Yang ini idenya beda dari tulisan2nya yang lain
Karakter dan cerita nya nggak berulang, gitu
Mungkin karena proyek chrom
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
February 9, 2016
Dua orang wanita, Sabina dan Karenina memiliki masalah yang sama di dalam hidup mereka. Keduanya melakukan kesalahan sehingga hamil di luar pernikahan. Sabina terpaksa harus patuh pada keinginan orang tuanya untuk mengaborsi anaknya. Perbuatan yang kemudian sangat disesalkannya kemudian hari.

Beberapa tahun kemudian, Sabina bertemu dengan Gerry, seorang pria yang takut akan Tuhan yang bisa menerima dirinya dan masa lalunya. Kini dalam sebuah mahligai rumah tangga, Sabina merindukan kehadiran seorang anak. Saat akan melakukan program kehamilan, ternyata mereka diperhadapkan pada masalah baru. Selama ini, Sabina merasa dirinya dihukum oleh Tuhan atas kesalahannya di masa lalu, sehingga dia berpikir kandungannya ditutup oleh Yang Di Atas. Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata kondisi sperma Gerry yang bermasalah. Kegalauannya dicurahkan lewat sebuah blog, dimana dia menceritakan apa yang pernah dialaminya dahulu dan apa yang akan dilakukannya ke depan. Lewat blog-nya, dia terhubung dengan Karenina.

Kasus Karenina hampir sama dengan Sabina. Pacarnya menolak bertanggung jawab, dan menyuruhnya untuk aborsi. Namun Karenina masih ragu, dia tahu hal itu salah. Dia berusaha mempertahankan kandungannya meski minimnya dukungan dari sekitarnya. Beruntung, seorang teman pria Karenina bernama Donald mendukung keputusannya, membantunya menghadapi tuntutan lingkungannya yang menginginkan dirinya untuk aborsi. Ketika Karenina mengetahui kisah Sabina lewat blog, mereka terhubung dan saling menguatkan.

Ketika mengetahui Gramedia mengeluarkan novel ini di bawah genre terbaru Chrom (Christian Romance), saya langsung memasukkan-nya dalam wishlist. Novel ini memang memuat nilai-nilai rohani, namun tanpa ada kesan menggurui. Sebaliknya, menggunakan kisah romance yang notabene adalah genre yang banyak disukai orang, merupakan pendekatan yang bijak. Khusus ketika membaca novel ini, saya memahami sekali perasaan yang dialami oleh Sabina. Bukan karena pernah aborsi, tapi saya dan suami pernah mengalami masa dimana kami sangat merindukan kehadiran seorang anak. Beberapa vonis dokter membuat kami hampir putus asa. Namun, pertolongan Tuhan memang tidak pernah terlambat, dan juga tidak terlalu cepat. Pesan itu juga yang ingin diangkat dalam novel ini. Baik untuk Sabina maupun Karenina.

Terlepas dari dari kisahnya yang menarik, masih banyak typo di dalam novel ini. Khususnya pada penulisan percakapan via twitter (bagian mention), yang menurut saya ada baiknya formatnya disamakan saja dengan menggunakan tanda “@” sebelum nama akunnya. Trus penulisan Melbourne IVF yang disingkat MIVF kadang tidak konsisten ditulis dengan IVFM.

Buat remaja dan wanita dewasa yang mengalami masalah sama dengan Sabina maupun Karenina, saya merekomendasikan novel ini untuk menguatkan kamu. Terkadang berkat terindah dalam hidup datang dari kesalahan terbesar yang pernah dilakukan di masa lalu.
Profile Image for Zelie.
Author 2 books13 followers
January 10, 2015
Gak nyangka buku ini selesai dalam waktu 1 hari.
Thanks, my Santa! Tunggu reviewku tgl 30 skalian aku kasih tau siapa kamu, ya.
Eh, Santaku gak temenan di GR, ya.
:hammer:
*lalu dijitak karena reviewnya malah monolog
Profile Image for Diego Christian.
Author 5 books127 followers
April 29, 2014
Hati saya menghangat membaca buku ini. Sensasi yang hampir sama ketika saya membaca Saat Teduh malam hari sebelum tidur. Buku ini melembutkan hati, membuka banyak jiwa bahwa manusia di dalam Tuhan penuh kasih. God bless you who read this book.
35 reviews1 follower
September 18, 2016
Meski novel ini novel Kristen tapi banyak poin yang bisa diambil. Temanya sih tentang hamil diluar nikah, aborsi, dsb. Well, gue berharap sih hal itu ga terjadi pada wanita manapun ya termasuk gue sendiri. Apalagi pas bahas aborsinya duh bikin mata gue kelilipan dan badan merinding aje -_
Profile Image for Jessica Ravenski.
360 reviews4 followers
April 16, 2014
Wajib dibaca para remaja (errr, ibu-ibu juga boleh sih)! *sodorin ke temen-temen*
Displaying 1 - 30 of 31 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.