Jump to ratings and reviews
Rate this book

Marrying AIDS

Rate this book
"Dokter? Mana dokter?" pemuda ini berteriak panik.
"Biar saya lihat," ucap Eri cepat. tangan kirinya masih mengamit tasnya. Ia memegang lengan pemuda itu. Tak disangka, pemuda itu malah berjingkat ke belakang. "Jangan sentuh!" "Aku mau dokter pria..."
***
"Maaf, dok," begitu Eri memasukkan ponselnya, pria di dekatnya itu bersuara dengan logat menggantungnya. "Ji-Hwan bukan alergi wanita." "Dia akan menikahi orang yang menyentuhnya." Apa? Eri terpana sebentar sebelum akhirnya menghembuskan tawa. "Anda bercanda ya?" "Bilang padanya aku akan menikahinya," Eri berseru geram. Dasar, aneh-aneh saja!
***

Itu awal petaka bagi dokter Eri, perempuan cerdas, cantik, dan memiliki segalanya jodoh. Tak disangka, jodoh itu datang terlalu cepat, dengan cara yang tak diduga.
Kalau saja segalanya normal, siapapun tidak akan menolak cowok Korea setampan Ji-Hwan! Hanya saja semua memang tak wajar. Mau tak mau, Eri pun terseret dalam alur hidup si Prince Charming. Di satu sisi Eri membencinya setengah mati. Sisi lainnya, diam-diam perasaan indah mulai tumbuh.
Apakah Eri bisa membebaskan diri atau malah terjatuh lebih dalam lagi? Ditambah Ji-Hwan mempunyai rahasia kelam yang mengejutkan...

316 pages, Paperback

First published June 1, 2009

10 people are currently reading
157 people want to read

About the author

Lia Indra Andriana

23 books382 followers

1. My Cousin is Gay (2006)
2. Pretend tobe Nice (2007)
3. Benang Jodoh (2007)
4. The Secret (2007)
5. Sven (2008)
6. Seoul Cinderella (2008)
7. Non fiksi: Ga Gi Gu Gigi (2009)
8. Marrying AIDS (2009)
9. Non fiksi: Gokilboy/Gokilgirl (ditulis bersama Andikobe)(2009)
10. Dentistory (2010)
11. SeoulMate (2011)
12. Khokkiri (2011)
13. Bubble Love (ditulis bersama Fei) (2011)
14. Non fiksi: SeoulVivor (2011)
15. Oppa&I ((ditulis bersama Orizuka 2011)
16. SeoulMate is You (2012)
17. Non fiksi:(Not) Alone in Otherland ((ditulis bersama Fei & Andry Setiawan 2012)
18. Oppa&I: Love Missions (ditulis bersama Orizuka 2012)
19. Paper Romance (2013)
20. Good Memories (2013)
21. Oppa & I: Love Signs ((ditulis bersama Orizuka 2013)
22. This is How I Do (Oktober 2014)
23. Intertwine (FLOCK, 2014)
24. SeoulMate (cetak ulang, November 2016)
25. Oppa & I Series (cetak ulang) (ditulis bersama Orizuka Desember 2016)
26. Jackson (Januari 2018)

email: lia.indra@gmail.com
twitter: @sayaquavi

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
30 (21%)
4 stars
44 (31%)
3 stars
44 (31%)
2 stars
16 (11%)
1 star
5 (3%)
Displaying 1 - 25 of 25 reviews
Profile Image for Sora.
4 reviews1 follower
November 1, 2010
bagi yang suka banget baca novel about korea pas banget aq sarani supaya pas baca ni novel sambil dengerin lagu suju big bang ma 2ne1 bakal tambah keren nuasannya ^^
Profile Image for Elvi Novitasari.
7 reviews1 follower
July 24, 2010
buat yang suka film korea ni buku plotnya mirip banget, jadi inget crita2 sono, tapi bukan berarti si penulis asal njiplak aja, tetep ada banyak cerita n ide2 segar yg bikin ni buku fresh dengan adegan2 kocak antara Kang Ji Hwan dan Eri
endingnya bagus juga sesuai dengan konflik yang disajikan, tapi ya itu tadi jadi patah hati dengan ending yang mengharukan gitu, hiks....

I don't like sad ending....
Profile Image for Virginia Natalia Joo.
33 reviews
February 12, 2014
Hello, readers! Hehehe, seneng banget akhirnya selesai baca buku ini. Soalnya, udah lama banget memang pengen baca buku ini. Kebetulan, kak Dinoy menawarkan untuk meminjamkan buku ini padaku. Ah, seneng deh pokoknya.

Eh tapi…. kesenangan aku nggak berlangsung lama. Kalian jelas tahu kan, maksudku. Dari judul bukunya juga udah ketauan, kalau akhirnya ini… pasti sad ending. (maaf spoiler). Aku suka banget sebenarnya sama ceritanya, tapi sepertinya aku harus memberikan nilai hanya tiga dari lima. Kenapa begitu?

Pertama, kekurangan buku ini masih terlihat jelas pada typo. Ada beberapa typo yang tersebar yang saya tangkap mata (yang lain saya nggak perhatiin jelas sih hehehe). Berikut typo yang saya tangkap :

1. Halaman 228 – Kwon Wo. Seharusnya, namanya Kwon Woo.

2. Halaman 236. Bathup. Yang saya rasa sepertinya bathtube.

Kedua, kekurangan buku ini terletak pada… mungkin ada beberapa kisah didalamnya yang agak muter-muter dan berbelit-belit. Dan, sedikit dipaksakan (pembahasan akan saya lanjut di review ya).

Ketiga, karena buku kak Lia Indra Andriana yang pertama saya baca adalah Oppa and I, yang jelas-jelas masih bisa dibilang baru dibandingkan dengan Marrying AIDS ini, jadi aku merasa gaya tulisannya beda banget. Bisa dibilang Oppa and I rapi. Atau mungkin Good Memories yang juga baru. Berbeda dengan Marrying AIDS yang menurutku sedikit berantakan.

Nah, setiap hal pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan pada buku ini adalah… buku ini mampu membuat emosiku sedikit tersentil. Iya, aku menangis baca buku ini. Di akhir yang sad ending itu, aku pertama kalinya kesel kenapa cerita ini harus sad ending dengan cara begini. T.T. Maksudnya…. ya…. coba deh kamu baca sendiri. *saya tidak mau memberikan spoiler lagi deh*.

Plus, buku ini juga memberikan beberapa kosakata bahasa Korea yang tentu saja ada artinya. Lumayan kan, yang suka bahasa Korea bisa sekaligus belajar kosakata yang mungkin belum dimengerti. Hehehe, juga beberapa istilah kedokteran. (kalau yang ini, jujur saya kurang mengerti hehehe).

Nah, saya sudah menyebutkan beberapa kekurangan dan kelebihan, sekarang, saya boleh memberi reviewnya, kan? :D

Ini kisah cinta untuk Eri Andriana dan Kang Ji Hwan. Mereka bertemu untuk pertama kalinya saat Ji Hwan yang mengalami kecelakaan dan beberapa giginya tanggal. Saat itu, Eri yang harus menjadi dokter gigi satu-satunya yang tersisa di rumah sakit itu, terpaksa harus menangani Ji Hwan.

Padahal, Ji Hwan tidak mau ditangani dokter perempuan. Ia sudah bersumpah untuk menjadikan perempuan yang berani menyentuhnya sebagai istri. Dan, Ji Hwan tidak main-main. Eri mengiyakan ajakan Ji Hwan, hanya untuk membuatnya tenang dan ia pun berhasil mengoperasinya.

Namun, masalah tidak selesai begitu saja. Ucapan Ji Hwan benar serius. Eri pun bingung, apakah benar ada orang yang mengajak orang lain menikah hanya karena menyentuhnya? Bahkan, mereka sama sekali belum kenal! Pria ini pasti sudah gila. Namun, ucapan tetaplah ucapan, tidak bisa ditarik seenaknya. Apalagi, saat Ji Hwan mengatakan bahwa ia positif HIV. Dan, demi apapun Eri yang mengoperasinya dan saat itu jarinya terluka! Darah terkontaminasi dengan darah. Akankah Eri terkena virus HIV juga?

Fre, dokter gigi yang dekat dengan Eri. Mereka sering digosipkan sebagai pasangan dosen paling galak di Universitas. Di awal buku ini digambarkan, bahwa Eri menyukai Fre, bahkan ia merasa sakit hati ketika Fre tidak mencarinya saat Eri ke Korea. Tapi di tengah buku menjelang akhir, dituliskan bahwa sebenarnya Fre adalah kakak kandung Eri. Jadi, sebenarnya Eri saat kecil dirawat oleh orangtua angkatnya dan saat remaja, ia dikenalkan oleh orangtua dan saudara kandungnya. Nah, sejujurnya disini agak sedikit dipaksakan seperti yang aku ceritakan diatas. Hehehe.

Fre menyayangi Eri, ia juga sangat perhatian pada Eri. Itu sebabnya ia bingung ketika Eri pergi ke Korea tanpa sepengetahuannya. Bahkan, tidak meninggalkan pesan apapun. Di sisi lain, Eri takut. Eri sudah memeriksa kondisi kesehatannya. Seperti yang kalian tahu, Eri juga positif HIV!

Sekarang, menurut Eri, ia dan Ji Hwan sudah sama. Di Korea, Eri tinggal di apartemen Ji Hwan setelah sebelumnya ia tinggal di apartemen Kwon Woo, temannya Ji Hwan. Eri menganjurkan, atau lebih tepatnya memaksa Ji Hwan, untuk membeli peralatan makan sendiri, supaya mereka tidak menularkan penyakit itu kepada orang lain. Ji Hwan pun menurutinya.

Suatu hari, ketika mereka berdua sudah saling mencintai, Eri mendengarkan sesuatu, yang mungkin seharusnya tidak boleh didengarnya. Percakapan di telepon antara Kwon Woo dan Ji Hwan menyadarkannya. Disana, ia banyak mendengar rahasia yang tersembunyi di balik Ji Hwan. Kira-kira, apa ya rencananya? Kalian penasaran tidak?

Oh ya, di buku ini, beberapa ceritanya lucu. Aku sempat tertawa saat ternyata Ji Hwan yang terlihat perfect itu……… buta arah. Pfffft! Dan, masih banyak lagi kelucuan lainnya. Intinya, sebenarnya buku ini bagus, hanya saja, ada beberapa bagian yang agak dipaksakan. Tapi, kalau mau baca buku ini, tetep enjoy kok! Hehehe. Selamat membaca, kawan! ^^
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews296 followers
May 5, 2015
read more: http://www.kubikelromance.com/2012/01...

Ketika Eri ke Korea untuk studi banding tidak disangka dia bertemu lagi dengan pasien alvusi-nya yang aneh dulu, Ji-Hwan yang bertampang metroseksual dan temannya Kwon-Woo, seorang dosen Indonesia Linguistik di Korea. Ji-Whan langsung menagis janji Eri karena dia sudah menyentuhnya berarti dia harus menikahinya. Kwon-Woo bilang tidak usah dipikirkan Ji-Hwan hanya bercanda, tapi Ji-Whan menyangkal dan omongannya dulu itu serius. Ji-Hwan mengaku kalau dia positif HIV, itulah sebabnya dia tidak mau disentuh, dia bersumpah akan menikahi wanita yang menyentuhnya, dia mau menanggung seluruh kehidupan waita tersebut, dia mau bertanggung jawab. Eri langsung kabur.

Eri shock, dia adalah seorang dokter gigi dan tahu jelas tentang penyakit tersebut apalagi cara penyebarannya. Dia pun segera memeriksakan diri tapi sewaktu mengambil hasil tes darahnya, hasilnya terbawa oleh dokter yang memeriksa, kata perawat ada hal yang ingin diomongkan langsung oleh si dokter tapi dia sedang keluar kota, tapi salah satu perawat bilang kalau dokter yang ingin bertemu langsung biasanya hasilnya positif. Eri tidak bisa berpikir apa-apa lagi., dia pingsan.

Ji-Hwan mengikuti Eri ke rumah sakit tahu dia pingsan langsung membawanya ke apartemen Kwon-Woo, dia bilang tidak ada yang bisa menyembuhkan Eri, dia benci rumah sakit. Eri marah pada Ji-Hwan, tak ingin bicara padanya, dan dia ingin segera kembali ke negara asalnya. Ji-Hwan memberikan no telepon dan alamat dan yakin kalau Eri suatu saat akan membutuhkannya.


Setibanya di Indonesia, Eri melakukan aktivitasnya seperti biasa, menjadi senior galak di rumah sakit. Fre, sahabatnya, marah ketika sekembalinya eri dari Korea dia tidak membawa oleh-oleh untuknya dan dia merasa ada yang berbeda. Ada kekhawatiran pada diri Eri sehubungan dengan profesinya, dia seorang dokter, sering melakukan operasi dan itu rawan penularan, ketika dia sedang melakukan operasi dia ketakutan dan langsung pergi, ke Korea.

Eri ingin meminta pertanggung jawaban Ji-Hwan, tentu saja laki-laki sombong itu akan tahu akhirnya seperti ini, dia pun mengajak Eri tinggal serumah dengannya. Awalnya Eri seperti mayat hidup, dia tidak ingin berbicara dengan siapapun atau melakukan kegiatan apa pun, hidupnya sudah hancur. Di lain pihak Ji-Hwan puas Eri kini tinggal bersamanya, tidak aka nada orang lain lagi yang akan menganggunya.

Ji-Hwan ternyata orang yang kaya raya, dia seorang arsitek yang sukses, sering masuk majalah tapi banyak juga orang yang membencinya, dia terkenal sombong bahkan untuk berjabat tangan saja tidak mau kalau saja prestasinya tidak bagus, tentu dia tidak ada artinya. Eri sadar kalau dia bermuram durja tidak ada manfaatnya, dia pun mencoba hidup normal dan menikmati apa yang ada di apartemen mewah Ji-Hwan. Eri juga mendapati kalau bukan hanya dia saja yang pernah menyentuh Ji-Hwan, ada seorang gadis cantik yang marah ketika Ji-Hwan memperkenalkan Eri sebagai tunangannya di hari ultah gadis tersebut. Dan ketika tanpa sengaja Eri mendengar percakapan Kwon-Woo dengan Ji-Hwan di telepon, dia mengetahui kalau selama ini Ji-Hwan memang berbohong, dia tidak positif HIV, lalu kenapa Eri bisa positif???

Sebenarnya ceritanya oke, menghibur, apalagi Ji-Hwan yang keren, sok cakep, sombong dan buta arah ini kadang kocak banget. Sayangnya ada beberapa kali kalimat yang tidak saya mengerti sehingga harus mengulang membaca, entah itu susunan kalimatnya yang tidak rapi atau apa saya juga bingung sendiri, masih banyak typo, trus tentang setting waktunya kadang aneh, tiba-tiba di Korea trus besoknya di Indonesia. Fakta kalau Eri ternyata anak adopsi dan bersaudara dengan Fre menurut saya terlalu dipaksakan. Sifat Ji-Hwan yang plin plan kadang bikin saya gemes, katanya mau menikahi tapi kok dibiarkan saja Eri pergi meninggalkannya, kurang usaha dan kelihatan dia tidak benar-benar mencintai Eri. Dan asal mula Eri mendapatkan penyakit itu juga tidak ada pembahasan lebih, dibiarkan menggantung.

Seperti biasa kalau bertema korama, banyak bahasa Korea yang berseliweran, ditambah ada beberapa pengetahuan tentang kesehatan gigi, kalau nggak salah penulisnya adalah seorang dokter gigi jadi dia menguasai zona ini. Covernya bagus, mirip cover seperti di bawah ini nih, hehehe:

3 sayap untuk si narsis Ji-Hwan
Profile Image for Niratisaya.
Author 3 books45 followers
December 10, 2010
Sudah lama sebenarnya baca novel ini :)

Marrying Aids adalah buku kedua dari sepuluh novel milik Lia Indra Andriana. Dan untuk kedua kalinya saya dibuat jatuh cinta oleh gaya penulisannya yang simpel tapi tidak begitu sederhana dalam mengurai plot. Daripada saya menjabarkan detil favorit saya langsung, saya ingin memulainya dengan sinopsis terlebih dulu.

Cerita dibuka dengan keberadaan seorang dokter, sang tokoh utama, bernama Eri Andriana (ehmmm....the same name and background with the writer ) yang hampir menyelesaikan jadwal jaga di rumah sakit. Di detik-detik terakhir, sebelum Eri sempat meninggalkan rumah sakit, seorang pasien datang dengan tergesa-gesa. Darah terlihat di tangan dan kemeja bajunya. Setelah beberapa saat saling berargumen, akhirnya Eri tahu sumber darah dan penyebabnya. Mengesampingkan keinginannya untuk pulang, Eri akhirnya memutuskan untuk menangani pasien tersebut. Tak mengacuhkan perkataan si pasien, yang berkali-kali ingin ditangani oleh dokter pria. Dan pada akhirnya Eri jugalah yang mengoperasi gigi pasien asing tersebut, sembari tak memperdulikan pernyataan aneh dari pria itu, bahwa Eri harus menikah dengannya. Hanya karena dia menyentuh wajahnya.

Hingga pada pertemuan kedua mereka yang tidak disengaja, Eri tahu bahwa pasien itu (Ji-hwan) mengidap HIV positif. Kalut dan panik, Eri meninggalkan Ji-hwan dengan berbagai pikiran dan satu pertanyaan mengerikan yang tak mampu dia jawab. Sudahkah dia tertular?



Poin-Poin Kekuatan Cerita.

Ada beberapa elemen penyusun cerita. Mulai dari karakter, plot, simbol, hingga setting. Tapi di antara semuanya saya paling percaya dengan kekuatan karakter dan plot, walaupun setting dan simbol tidak bisa diremehkan. Dan sang Penulis memilikinya di sini.


a. Karakter

Sosok Eri Andriana sejak awal digambarkan dengan pasti sebagai wanita yang galak, cerewet dan penuh perhitungan. Sosok pribadi yang kuat dan tahu apa yang harus dia lakukan, namun sebagai gambaran manusia normal, Eri juga dilengkapi dengan sifat penakut dan was-was. Semua sifat kontra tersebut dibawa hingga akhir cerita.

Tokoh utama kedua adalah Kang Ji-hwan. Pria perlente asal Korea yang menjadi sumber kegalauan Eri. Sama seperti Eri, semenjak awal, tokoh Ji-hwan digambarkan dengan konstan dan konsekuen dengan sifatnya yang keras kepala, penakut dan sedikit parno.

Dan layaknya manusia nyata, kedua tokoh dengan sifat dan sikap berbeda tersebut mengalami perubahan. Sehingga cerita tidak terasa datar dan mengalami stagnansi karena sikap konstan keduanya.


b. Plot

Benang merah dari cerita ini adalah romansa hubungan antara Eri dan Ji-hwan yang memiliki masa pasang-surut, seperti cerita romantis novel-novel pada umumnya. Namun yang membuat menarik adalah twist-twist yang disajikan selama cerita berlangsung.

Misalnya seperti sosok Fre yang diceritakan sebagai rekan sejawat dan kakak kelas, ternyata dia adalah sosok yang memiliki peran penting dalam kehidupan Eri. Dan si Penulis berhasil mengecoh pembaca (termasuk saya). Kemudian peran Ji-hwan sebagai pengantar virus HIV dan latar belakang sumpahnya untuk menikahi siapapun yang menyentuhnya.

Satu lagi poin plus dalam cerita Marrying AIDS, selain pada pandangan positif dan jujur setiap karakter dalam menghadapi masalahnya, adalah ketika masalah ketuhanan disinggung dengan ringan namun cukup manis di dalam cerita.



Kekurangan Dalam Cerita.

Seperti umumnya sebuah karya manusia, selalu saja terdapat kekurangan. Dan secara umum saya perhatikan kekurangan dari si Penulis adalah pengetikan dan tanda baca. Yang terakhir, untungnya hanya terjadi sekali. Selain itu ada satu fakta yang membuat saya bingung, yaitu kenyataan bahwa ibu Ji-hwan menderita AIDS ketika Ji-hwan berumur 15 tahun, lalu cerita terjadi 7 tahun sesudahnya. Tapi di dalam cerita Ji-hwan menertawakan seorang gadis berumur 22 tahun, yang menjebaknya agar mau tidur dengan gadis itu. Ji-hwan berkomentar, “Kau tahu berapa umurnya? Masih 22 tahun!...........Kau kira gadis sekecil itu berani tidur denganku?”

Mmm...jadi umur Ji-hwan adalah?

Profile Image for Fhily.
Author 1 book44 followers
November 10, 2011
I Love this novel <3

maaf bakal spoiler wkwkwk ._.v

Andai Eri bisa memutar waktu, andai Eri menyanggupi penolakan Ji Hwan untuk ditangani olehnya dan mengabaikan saja kode etik dokter yang mengharuskan untuk sesegera mungkin merawat pasien yang terluka, mungkin Eri nggak perlu tertohok dengan kenyataan bahwa dirinya mengidap penyakit AIDS. Tapi toh hidup terus berjalan, kan? Sekuat apapun usaha Eri menolak, dia tetap tidak bisa menyingkirkan virus HIV itu dari tubuhnya. Dan apa rasanya menerima kenyataan pahit, ditempat yang bukan negara kita, dan nggak bersama orang-orang dekat kita?

salah satu kutipan saat Eri menangani Ji Hwan yang tak mau disentuh oleh wanita...

“Bilang padanya aku akan menikahinya” jawab Eri karena sudah nggak sabar pada pasien anehnya itu. Eri pikir bercandanya pasien itu sudah kelewatan, jadi dia meladeni saja supaya operasi berjalan cepat. Hahaha, kocak abis waktu bagian situ. Tapi siapa sangka, itulah awal petaka bagi seorang Eri Andriana.

“Sirro!” Ji Hwan berteriak ngeri saat Eri mau ngoperasi dia.

“Dia bersedia menikahimu, itukan yang kau takutkan?” kata Kwon-woo, temennya Ji Hwan.

“Benar?” tanya Ji Hwan

“Kita akan menikah,” sahut Eri meladeni candaan pasiennya yang mulai keterlaluan.


Tapi itu semua bukan candaan. Jodoh datang padanya terlalu cepat. Begitu Eri sadar, dia udah masuk dalam kehidupan Ji Hwan si arsitek berbakat korea yang sombongnya amit-amit. Diperkenalkan kesana kemari sebagai calon istrinya.
Eri nggak punya pilihan lain, karena dalam tubuhnya ada bagian dari Ji Hwan. Dia dan Ji Hwan senasib, Eri hanya bisa bergantung pada Ji Hwan, bukan lagi pada keluarganya, bukan lagi pada Fre. Dan mereka memutuskan untuk tinggal bersama di Korea yang membuat banyak cewek penggemar Ji Hwan patah hati. Dan diam-diam, perasaan indah mulai tumbuh.

Korea Selatan. Negara yang sangat disukai Eri ini malah menghantarkan berita buruk bagi hidupnya. Kembali ke Indonesia dan tetap beraktivitas seperti biasa juga tidak memberi jawaban bagi Eri, hatinya malah diliputi ketakutan akan menulari orang-orang disekitarnya. Eri tidak membagi masalahnya pada siapapun, tidak juga pada Fre yang selama ini menjadi orang terdekatnya, alih-alih Eri malah pergi lagi ke Seoul dan mendatangi pangkal masalahnya: Ji Hwan. Eri beranggapan hanya Ji Hwan yang layak dekat dengan dia, toh karena Ji Hwan ia terkena AIDS, kan? Petualangan demi petualangan Eri alami di Seoul, ia berusaha untuk berhenti meratapi penyakitnya dan belajar untuk lebih menikmati hari-harinya. Toh kalau memang usia dihidupnya menjadi lebih pendek karena AIDS, ia harus bisa mencecap setiap rasa di sisa hidupnya, kan? Tinggal bersama Ji Hwan juga membuat Eri lebih bisa menilai pemuda yang dikenal angkuh itu, juga mendeteksi sikap kekanakan dibalik kearoganan Ji Hwan .

Hubungan yang aneh antara Eri dan Ji Hwan lama-lama menjadi keterbiasaan yang menimbulkan perasaan cinta. Bagi Ji Hwan, Eri adalah calon istrinya, sesuai ikrarnya sendiri untuk menikahi wanita yang 'menyentuh' nya. Bagi Eri, Ji Hwan adalah satu-satunya orang yang boleh ia 'andalkan', karena Eri nggak mau melibatkan lebih banyak orang dalam masalahnya. Tapi bagi Kwon Woo, sahabat Ji Hwan yang mengetahui rahasia Ji Hwan, hubungan keduanya tidak masuk akal dan harus dihentikan jika memang AIDS adalah satu-satunya alasan dalam percintaan mereka.

------------------

Suka banget sama latar belakang ceritanya, alurnyapun gak mudah ditebak, cuma akhirnya sad ending hohoho... tapi I love this novel so much :*
Profile Image for Jessica.
1,219 reviews40 followers
September 17, 2011
Ji-Hwan, seorang arsitek dari Korea pergi ke rumah sakit tempat Eri bekerja dengan mulut berdarah (dan berlumuran darah juga). Ia mencari seorang dokter pria untuk menanganinya, namun saat itu hanya ada Eri sebagai dokter jaga -sekaligus dokter gigi. Jin Hwan tidak mau menyentuh wanita karena jika ia menyentuh wanita, maka ia akan menikahi wanita yang telah menyentuhnya. Eri yang tidak percaya dengan omongan Jin-Hwan langsung menjawab "ya" dengan cuek.

Disinilah cerita Ji-Hwan dan Eri dimulai. Suatu hari, Jin-Hwan mengaku pada Eri bahwa ia seorang positif HIV, karena itu ia akan menikahi Eri yang telah menyentuhnya. Eri yang tidak percaya langsung mengecek dirinya ke dokter untuk mengetahui apakah ia tertular atau tidak. Ternyata hasil tes lab menunjukkan Eri positif HIV dan itu membuat Eri sangat down sehingga ia pergi ke Korea dan tinggal bersama Jin-Hwan.

Apa saya harus melanjutkan? aaa, tar jadi spoiler. beli aja ya bukunya kalo mau tau. hehe

Novel ini sangat menarik karena jujur, jarang ada yang mau mengangkat tema AIDS kecuali dijadikan buku non-fiksi dan saya bosan dengan buku seperti itu. "Bumbu-bumbu drama" dibutuhkan untuk kelangsungan cerita dan penulis benar-benar menata cerita ini dengan apok, menggemaskan, dan membuat saya tidak bisa berhenti membaca dan terus penasaran dengan cerita yang akan disuguhkan di halaman berikutnya.

Alur cerita juga berjalan mulus dan saya terhanyut di dalamnya. Apalagi bagian ending. Ya ampun, saya dibuat menangis oleh novel ini!!! Jarang-jarang saya akan menangis untuk sebuah novel.

Perkembangan karakter tokoh, teratur dan ngga. haha. Susah ditebak pula! Ji-Hwan ternyata seorang pemalu dan sok cool itu baru bisa saya ketahui setelah tokoh Eri menjelaskannya dalam bentuk deskriptif maupun kejadian-kejadian yang dilihat Eri.

Terlalu banyak deskripsi! Agak bosen membaca deskripsi yang panjang, tapi karena isinya tentang kedokteran gigi, saya baca saja, berguna juga. dan, kenapa tidak dijelaskan apakah eri berhenti kuliah atau berhenti bekerja atau tidak? Masih bingung!

Catatan penulis. Novel ini butuh penjelasan dari penulis kenapa Ji-Hwan sangat tidak mau disentuh oleh wanita, penyakit AIDS dan HIV. Karena penjelasan di dalam novel sedikit berantakan sehingga saya sulit merangkai semuanya (untuk Ji-Hwan, dan saya tahunya karena ibunya meninggal akibat darah donor yg terkena virus AIDS dan ia tahu dan ia sendiri sehat-sehat saja tapi KENAPA ia masih tidak mau disentuh!).

Demikian review saya. baru kali ini menulis panjang lebar! hehehe.
Profile Image for rayassii.
19 reviews3 followers
February 12, 2015

Marrying AIDS
by Lia Indra Andriana (Goodreads Author)

"Dokter? Mana dokter?" pemuda ini berteriak panik.
"Biar saya lihat," ucap Eri cepat. tangan kirinya masih mengamit tasnya. Ia memegang lengan pemuda itu. Tak disangka, pemuda itu malah berjingkat ke belakang. "Jangan sentuh!" "Aku mau dokter pria..."


"Maaf, dok," begitu Eri memasukkan ponselnya, pria di dekatnya itu bersuara dengan logat menggantungnya.
"Ji-Hwan bukan alergi wanita."
"Dia akan menikahi orang yang menyentuhnya."
"Apa?" Eri terpana sebentar sebelum akhirnya menghembuskan tawa. "Anda bercanda ya?"
"Bilang padanya aku akan menikahinya," Eri berseru geram. Dasar, aneh-aneh saja!


Novel ini gak sengaja lihat di toko buku kecil, dan pas baca sinopsisnya langsung tertarik. Dan, terakhir langsung beli.
Pas dibaca... ehm... bener-bener GAK NYESEL udah beli. Sepanjang cerita tuh hobiku ketawa mulu, pas di akhir... yah.... #begitulah... nangis seember =,=

Aku gak tahu Kak Lia sebelumnya, karena baca Novel ini, jadi tertarik buat baca yang lain karyanya Kak Lia. Tulisannya mudah dimengerti. Mengalir aja, feelnya dapet. Ceritanya gak pasaran kalau menurutku. Trus pengetahuannya tentang kedokteran itu SUPER SEKALI. Setidaknya aku jadi dapat ilmu yang lain kan?
Meski penulisan bhs Korea-nya rada salah sih... Tapi, it's okay gak membuat ketertarikanku luntur buat baca sampe akhir. Karena setiap Chapter itu, buat penasaran.

Suka karakter Kang Ji-Hwan yang sok keras padahal bodoh...
Kenapa bodoh? Ya, karena dia bertindak tanpa dipikir dulu.
Apalagi pas ditipiun soal gigi sama Dokter Eri... tuh sumpah aku ngakak. Terakhir gegara si Doter nipuin dia, eh... Ji-Hwan malah nanggepinnya serius.
Konfliknya seru, cukup buat aku emosi lihat Ji-Hwan...
Dan, akhirnya... beuh gak nyangkaa.... Gila SAD ENDING boo....

Nangis jejungkiran! TT__TT

Hah... udahlah segini doank. YAng jelas aku suka lah... bintang 5 buat Kak Lia.

Maaf, baru review... :D


Profile Image for Ratna Chalida.
13 reviews3 followers
November 14, 2014
"Manusia harus bertanggung jawab atas perkataannya." (hlm. 41)

"Sesekali Anda harus percaya gosip, Park Kyosunim," sahut Ji-Hwan tajam dan dalam. "Terkadang gosip dibuat berdasarkan fakta." (hlm. 51)

"Aku benci orang yang gampang menyerah," ucap Ji-Hwan pelan. "Kalau kau menyerah, sama saja kau ingin segera membuang orang=orang yang kau kasihi dari kehidupanmu. Sama saja kau tidak ingin bersama mereka lagi. Artinya kau membenci mereka. Kau ingin secepatnya meninggalkan mereka. Aku tahu ucapan maaf sama sekali tidak pantas aku ucapkan. Tapi maaf, aku telah membuatmu mengidap penyakit ini. Aku bersalah padamu. Tapi kalau kau menyerah begitu saja, kau lebih berdosa, pada dirimu, juga pada orang-orang yang kau sayangi." (hlm. 93)



Sama seperti sifat dan perilaku, penyakit juga bisa diturunkan pada generasi setelahnya. Namun bukan berarti si generasi yang lebih muda akan mendapatkan hal yang sama buruknya atau sama baiknya seperti generasi sebelumnya.
Dalam hal penyakit, di kisah ini, yaitu AIDS, Ji-Hwan mempunyai seorang ibu yang terkena penyakit AIDS dan karena asumsi orang-orang di sekitarnya soal penyakit yang bisa menurun itulah membuatnya meyakini dirinya juga mengidap penyakit yang sama dengan ibunya. Walaupun akhirnya dia mengetahui bahwa dirinya sehat tanpa kekurangan satu apa pun dan malah menjadikan penyakit yang diderita ibunya yang telah meninggal tersebut sebagai satu alat ampuh mendapatkan cinta melalui kebohongan.
Profile Image for Rose &#x1f4da;&#x1f339;.
536 reviews132 followers
February 29, 2012
Berawal saat Ji Hwan seorang laki-laki Korea yang mengalami kecelakaan dan menyebabkan giginya copot. Lalu dengan paniknya ia segera mengunjungi salah satu rumah sakit di Indonesia untuk mencari dokter. Anehnya dokter yang ia inginkan untuk mengoperasi giginya adalah dokter laki-laki. Jika dokter perempuan, Ji Hwan akan segera menolak. Kenapa? Karena Ji Hwan telah bersumpah bahwa siapa pun wanita yang menyentuhnya harus menjadi istrinya.

Dokter Eri saat itu baru selesai bertugas. Ia hanya ingin segera pulang menikmati sisa harinya. Tapi alam seakan tidak memihak padanya. Sosok laki-laki tegap bertampang Asia berteriak-teriak ditengah heningnya suasana rumah sakit tempat Eri praktek. Dengan sigap Eri pun langsung bergerak mendekati Ji Hwan. Tak disangka-sangka ia malah mendapatkan penolakan dari Ji Hwan.

"Ji Hwan bukan alergi wanita." "Dia akan menikahi orang yang menyentuhnya."

Eri yang mengira itu hanya lelucon biasa dengan entengnya menyetujui kata-kata Ji Hwan. "Bilang padanya aku akan menikahinya." Tak pernah ia duga bahwa Ji Hwan benar-benar menanggapi kata-katanya.

Review lengkapnya bisa dibaca di :
http://sikutubukuocemei.blogspot.com/...
Profile Image for Adelia Ayu.
147 reviews1 follower
January 7, 2014
Berawal saat Kang Ji Hwan atau singkatnya Ji-Hwan seorang laki-laki Korea yang mengalami kecelakaan dan menyebabkan giginya copot. Lalu dengan paniknya ia segera mengunjungi salah satu rumah sakit di Indonesia untuk mencari dokter. Anehnya dokter yang ia inginkan untuk mengoperasi giginya adalah dokter laki-laki. Jika dokter perempuan, Ji-Hwan akan segera menolak. Karena Ji-Hwan telah bersumpah bahwa siapa pun wanita yang menyentuhnya harus menjadi istrinya. Dan dokter yang menangani Ji-Hwan adalah Dokter Eri. Awalnya Ji-Hwan bersikeras menolak, tapi setelah Kwon-Woo--sahabat serta anak dari mantan sopir pribadi keluarga Ji-Hwan--menjelaskan kepada Dokter Eri alasan Ji-Hwan menolak ditangani dokter perempuan, dan Dokter Eri yang saat itu sedang capek dan menganggap itu hanya lelucon, ia menjawab, "Bilang padanya aku akan menikahinya."

Tak pernah ia duga, ternyata Ji-Hwan benar-benar menanggapi ucapan Eri.

Untuk lanjutan review, bisa dibaca di http://adeliaayuuu.blogspot.com/2014/...
Profile Image for Aini.
60 reviews6 followers
March 15, 2011
"Dokter? Mana dokter?" pemuda ini berteriak panik.
"Biar saya lihat,"ucap Eri cepat. Tangan kirinya masih mengamit tasnya. Ia memegang lengan pemuda itu. Tak di sangka,pemuda itu malah berjinggat ke belakang. "Jangan sentuh!" "Aku mau dokter pria.."

ini novel yang lumayan mengharu biru...
Koreanya berasa banget..dan anehnya aku jatuh cinta ,bukan pada tokoh utamanya, aku jatuh cinta pada seseorang yang bernama fre..huh aneh..
oh iya novel ini menceritakan seseorang yang mengindap penyakit yang mematikan...Aids.
Profile Image for Caca Venthine.
372 reviews10 followers
April 26, 2013
buku yang cukup lama dan mungkin gk akan pernah dijumpai di gramedia kali ya? tapi beruntung *alaah* dapetin nih buku di pesta buku gitu,jadilah memboyong buku ini ke kasir..

untuk awal-awal pas baca ini agak bosenin juga,sempet nunda baca ini dan malah baca buku lain. tapi kemaren selesai baca ini,ternyata ceritanya lumayan bagus juga. tentang seorang cowok yang mengira dia mengidap penyakit AIDS,tapi justru malah cewe yang disukainya yang menderita AIDS.. oke,untuk adegan terakhirnya bikin nangis juga ya.. untuk keseluruhan cerita gak buruk kok,manis dan sedih ^^
Profile Image for Your Bae.
50 reviews2 followers
February 20, 2016
Buku ini terbeli dan terbaca karena pada masa itu (read: jaman SMA) sedang hangat-hangatnya drama korea di salah satu TV swasta Indonesia. Termasuk kuis-kuis yang berhubungan dengan filmnya dan berhadiah uang dan kaset soundtrack-nya.

Buku ini sedikit lebih baik dari salah satu koleksi ber-genre K-Pop. Buku ini sedikit menyinggung mengenai dunia medis dan penyakit HIV. Tapi ditengah cerita, ada hal yang ganjil dengan percakapan teman Ji-Hwan. Juga kematian yang tiba-tiba dan mendadak.
Lebih baik tapi tidak cukup membuat hati tergugah atau terkesima.
Profile Image for Sugar Candy.
18 reviews
November 23, 2010
Hmm--- nyesel banget gue hanya ngasih 2 bintang untuk ini. 1 bintang untuk deskripsi yang enak, 1 bintang untuk ketidakmampuan gue bikin satu novel selesai ^_^
Kalo saja novel ini gak menyuguhkan deskripsi seperti diktat mata kuliah kedokteran gigi, kalo saja gak ada kesan terburu-buru di tengah hingga akhir, kalo saja ceritanya gak mirip That Guy Was Splendid, ini pasti dapet lima bintang dari gue!
Profile Image for Deta NF.
234 reviews6 followers
December 28, 2014
Finished! Drama Korea sekali, serius. Tapi tetep menarik buat dibaca. Banyak surprise. Dugaanku salah semua wkwk -_-

Ilmu tetang kedokteran gigi juga lumayan banyak, nambah pengetahuan baru meski istilahnya susah diingat.

Mbak Lia nggak konsisten dalam menggunakan kata ganti. Dan setting tempatnya nggak jelas, tiba2 di Indonesia, tiba2 di Korea.
Profile Image for Fania Alfadin Uba.
3 reviews2 followers
Read
October 3, 2013
:") buku yang dwuper romantis, keren! Lia Andriana emang keren banget! Cerita intinya si dokter ngira dia kena AIDS karena seorang pasien saat praktek, tapi...ceritanya gak berenti disitu doang, ayo dibaca!
Profile Image for Oky.
38 reviews1 follower
March 23, 2010
Seru. . Pengetahuan ttg aids jd brtambah. .
Profile Image for Yunita1987.
257 reviews5 followers
September 11, 2011
Saat membaca buku ini serasa menonton korea deh. SERIUS...gak percaya????
so klo belum percaya, silahkan baca aja ya...:D
6 reviews
August 22, 2012
Eri mungkin orang yang beruntung karena dengan adanya virus mematikan itu bisa menemukan cintanya,, sangat menyedihkan diakhir cerita tetapi cukup membuat penasaran diawal.. great....
1 review
Want to read
December 31, 2016
i wanna read
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 25 of 25 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.